TANJUNG UBAN - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaya Purnama mengunjungi Integrated Terminal Tanjung Uban yang telah diresmikan menjadi Pusat Logistik Berikat (PLB) untuk menjadi Supplier Held Stock (SHS).
“Tujuannya supaya jelas siapapun yang mau jual barang ke Pertamina, stoknya harus ditaruh di Indonesia. Dibantu oleh Bea Cukai, kini sudah jadi kawasan logistik berikat. Sehingga ini bisa ada penghematan, yang selama ini kita ambil dari Singapura kini pindah. Ini tidak hanya akan jadi trading hub Asia tapi juga penghematan dan ketahanan energi kita,” ujar Basuki, Senin (5/9/2022).
Seperti diketahui, Integrated Terminal Tanjung Uban yang dikelola oleh PT Peteka Karya Tirta (PKT), yang merupakan anak usaha PT Pertamina International Shipping (PIS), telah siap untuk menjadi trading hub BBM di kawasan Asia Tenggara. Kesiapan ini salah satunya ditandai dengan peresmian Integrated Terminal Tanjung Uban menjadi Pusat Logistik Berikat (PLB) dan telah diterimanya kargo perdana di kawasan tersebut Agustus lalu sebesar 500 ribu barel.
Basuki melanjutkan dalam menerapkan strategi bisnis, tentunya yang dipertimbangkan adalah unsur optimalisasi di mana tidak hanya bicara soal pemotongan biaya, tetapi juga ada penambahan pendapatan (revenue) dan pengembangan (enhancement).
“Salah satunya dengan Tanjung Uban ini yang akan menambah porsi optimalisasi Pertamina. Terima kasih pada tim dari PIS dan juga PKT yang saya lihat profesional dan mengerti apa yang dikerjakan. Begitu juga kita didukung oleh Kanwil Bea Cukai, untuk perluasan dan lainnya,” ujarnya.
Ia memaparkan program pengembangan dan pengelolaan terminal seperti di Tanjung Uban ini bisa berlanjut di pulau-pulau lainnya, untuk kelancaran distribusi dan ketahanan energi Indonesia. Pengembangan terminal BBM ini, kata dia, akan menambah porsi optimalisasi bukan hanya di PIS tapi juga Pertamina Group secara keseluruhan.
Pertamina, kata Basuki, sangat terbuka bagi investor maupun mitra strategis untuk kerja sama yang sama sama saling menguntungkan. “Istilahnya tiga C lah, Cengli yakni fair, cuan, dan cincai atau simpel saja. Perizinan juga dibantu oleh Bea Cukai, jadi tidak rumit pastinya,” katanya.
Kepala Kanwil Bea Cukai Akhmad Rofiq menambahkan pihaknya pasti akan mendukung pelaku usaha untuk bisa berkompetisi dengan sehat, terutama untuk bisnis yang memiliki potensi skala internasional seperti yang dijalankan Pertamina di Tanjung Uban.
“Apalagi Tanjung Uban ini berseberangan dengan Singapura, kita ingin masyarakat di Kepulauan Riau tidak hanya menjadi penonton gemerlapnya Singapura. Kebetulan Pertamina ada di sini, dan kami mendorong sedemikian rupa sesuai dengan kursi kita sebagai Bea Cukai untuk mendukung Pertamina, sehingga Tanjung Uban bisa jadi trading hub dan juga mendukung pasokan energi nasional,” ucapnya.
Kunjungan kerja Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaya Purnama ini juga turut dihadiri oleh Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Erry Widiastono, Direktur PKT Hari Purnomo, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) Nepos MT Pakpahan, dan Direktur PT Pertamina Port & Logistics Albertus Anto Budi Santosa.
Direktur Utama PIS Erry Widiastono berterima kasih atas dukungan yang diberikan baik oleh Komut Pertamina dan Kanwil Bea Cukai terhadap kelangsungan bisnis Integrated Terminal Tanjung Uban. “Kami berharap program ini bisa terus berjalan dan menjadi momentum bagi kita semua untuk ke depannya bisa lebih baik demi kemandiran dan ketahanan energi Indonesia,” ujarnya.*SHIML