Konsumsi Gas Non-Subsidi di Jatim Meningkat

IMG_0449Surabaya, 25 Oktober 2017 - Konsumsi LPG non subsidi Pertamina Bright Gas 5,5 Kg di Jawa Timur terus tumbuh sejak diluncurkan di wilayah Marketing Operation Region V di Surabaya pada bulan Februari 2016 yang lalu.

 

Menurut Area Manager Communication & Relations Pertamina MOR V, Rifky Rakhman Yusuf  hingga September  2017, konsumsi Bright Gas 5.5 Kg telah mencapai  961 Metrik Ton dengan konsumsi rata-rata bulanan sebesar 107 MT atau meningkat sebesar 601,46% dibandingkan total konsumsi Bright Gas 5.5 Kg di tahun 2016 sebesar 611 Metrik Ton.

 

Sama halnya dengan Bright Gas 5.5 Kg, konsumsi Bright Gas 12 Kg pun terus mengalami peningkatan. MOR V mencatat konsumsi Bright Gas 12 Kg sampai dengan bulan September  2017 mencapai 6.167 Metrik Ton dengan konsumsi rata-rata bulanan sebesar 685 Metrik Ton atau meningkat 90,57% dibandingkan total konsumsi Bright Gas 12 Kg di tahun 2016 sebesar 3236 Metrik Ton.

 

“Kami berterima kasih pada konsumen dan masyarakat yang sudah membeli LPG non subisidi khususnya Bright Gas. Selain itu, juga apresiasi dan dukungan dari Pemerintah daerah yang sudah menggalakkan gerakan sadar non subsidi bagi masyakat mampu, hal ini tentunya mempengaruhi peningkatakan penjualan LPG non subisidi khususnya Bright Gas, karena LPG 3 kg hanya untuk masyarakat miskin,” tutur Rifky.

 

Saat ini  wilayah pemasaran Bright Gas 5,5 kg sudah mencakup seluruh area MOR V Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara. Untuk wilayah Jawa Timur, Bright Gas 5,5 kg sudah dipasarkan di seluruh kabupaten dan kota, tidak hanya dijual di SPBU atau Bright Store, namun sudah tersedia di modern outlet seperti Indomaret (kerjasama secara nasional) dan Alfamidi. Adapun untuk harga tabung perdana (tabung + isi) Bright Gas 5.5 Kg dijual sebesar Rp 334.000 dengan harga isi ulang (refill) sebesar Rp 64.000.

 

“Kami berharap pengguna Bright Gas di wilayah MOR V dapat terus meningkat, karena hal ini juga dapat mengukur adanya peningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, karena tidak lagi menggunakan elpiji subsidi," lanjut Rifky.***

 

Share this post