JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui Regional Jawa Bagian Barat mencatat peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Perta Series (Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo) di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur pada Selasa, 19 Januari 2021, setelah Program Langit Biru (PLB) berjalan sejak 12 November 2020 lalu.
"Hal ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat Jakarta yang mulai tergerak menerapkan penggunaan energi yang lebih bersih, guna meningkatkan kualitas udara dan lingkungan," ujar Unit Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan.
Di wilayah Jakarta Selatan, tercatat konsumsi Pertalite (RON 90) meningkat sekitar 39 persen dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian, yaitu lebih dari 190.000 liter. Sedangkan konsumsi Pertamax (RON 92) turut mengalami peningkatan sekitar 2 persen dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian yaitu hampir 5.000 liter. Untuk konsumsi Pertamax Turbo (RON 98) juga meningkat di sekitar 2 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal yaitu lebih dari 1.000 Liter.
Selain itu, Pertamina mencatat peningkatan konsumsi Perta Series di wilayah Jakarta Barat, dimana konsumsi Pertalite meningkat sekitar 38 persen dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian, yaitu hampir 186.000 liter. Untuk konsumsi Pertamax tercatat meningkat sekitar 1 persen dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian, yaitu lebih dari 2.000 liter.
Begitupun di wilayah Jakarta Timur, konsumsi BBM Perta Series meningkat sekitar 34 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal, yaitu lebih dari 72.000 liter.
Selain peningkatan konsumsi Perta Series, Eko menjelaskan, pihaknya turut mencatat tren penurunan konsumsi harian BBM jenis Premium (RON 88) yang signifikan di wilayah-wilayah tersebut dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal Premium pada periode sebelum dimulainya PLB di dua wilayah tersebut.
Konsumsi Premium di Jakarta Selatan turun hingga 82 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal, yakni sekitar 235.000 liter. Sedangkan di Jakarta Barat, konsumsi Premium turun mencapai 70 persen, dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal, yakni lebih dari 170.000 liter. Begitupun di Jakarta Timur konsumsi Premium turun hingga hampir 76 persen atau sekitar 370.000 liter.
Pertamina mengapresiasi masyarakat yang sudah beralih menggunakan dan merasakan langsung keunggulan dan kualitas BBM oktan tinggi, yaitu Perta Series.
"Apresiasi untuk masyarakat yang beralih ke BBM ramah lingkungan. Semoga udara di wilayah Jakarta sebagai ibu kota negara, semakin bersih seiring peningkatan penggunaan BBM berkualitas dan rendah emisi," ujar Eko.
Ia mengatakan, sebagai wujud apresiasi tersebut Pertamina terus menggerakkan program Pertalite Harga Khusus di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.
“Sebagai bagian dari rangkaian program Langit Biru untuk menciptakan lingkungan sehat, Pertamina melanjutkan Program Pertalite Harga Khusus, sehingga konsumen dapat merasakan performa Pertalite dengan harga Rp 6.850 per liter, lebih rendah Rp 800 dari harga normal,” jelas Eko.
Program Langit Biru merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan. Semakin bertambahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat akan penggunaan energi BBM bersih yang rendah emisi, diharapkan pelestarian lingkungan dapat sejalan dengan kembali pulihnya aktivitas kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah Jakarta. *MOR III/HM