Kunjungan DPRD Tanjung Balai Sumut ke Kantor Pusat Pertamina

Kunjungan DPRD Tanjung Balai Sumut ke Kantor Pusat Pertamina

Kunjungan _dprd _SumutJAKARTA - DPRD Tanjung Balai Sumatra Utara mengun­jungi Kantor Pusat Pertamina untuk membahas kelangkaan Elpiji 3 kg di daerah­nya, Se­la­sa (9/12). Dari Perta­mina diwakili Pjs. Manager External Communication Noviandri, Manager Marketing Domestic Gas  Kusnendar, Isfahani dan Gustiar Widodo dari Direktorat Gas Domestic, serta Officer Legislatif & Yudikatif  Abraham Lagaligo.

 

Hernaveva sebagai Ke­tua Pokja 2 DPRD dan Wakil Ketua DPRD Leden Butarbutar beserta jajarannya, menyampaikan beberapa bulan lalu terjadi kelangkaan Elpiji 3 kg di Tanjung Balai.

 

Menurut Leden, salah satu penyebab kelang­kaan Elpiji yang terjadi di Tanjung Balai karena belum adanya  pengalihan pangkalan mi­nyak tanah menjadi pangkalan Elpiji. Sehingga, banyak pe­nye­lewengan kuota Elpiji 3 kg. “Seharusnya untuk masyarakat kecil yang mem­butuhkan, tapi malah jadi tak tepat sasaran,” ujarnya.

 

Menanggapi hal tersebut, Kusnendar menjelaskan isu kelangkaan Elpiji 3 kg memang ada pada bulan Oktober.  “Ini karena ada kenaikan harga Elpiji 12 kg pada pertengahan September.  Namun, masuk No­vember, kita tekan lagi, agar kuota tidak jebol,” jelas­nya.

 

Sebenarnya, per­soalan­nya ada pada kuota dan extra dropping. Apakah yang disalurkan benar jatuh ke masyarakat atau dipakai untuk keperluan lainnya.

 

Kusnendar berterima kasih atas inisiatif DPRD Tanjung Balai ini. “Kami akhirnya jadi tahu persoalan di daerah,” ujarnya.

 

Kusnendar menegaskan,  kalau ada SPBE yang melang­gar ketentuan, pasti akan diberikan sanksi, mulai dari pengurangan kuota hingga pencabutan izin. “Jadi, laporan ini akan se­gera kami konfirmasikan ke pihak-pihak terkait,” ujar Noviandri.•ADITYO

Share this post