Balikpapan–Komisi VII DPR yang membidangi Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan Kunjungan Kerja Spesifik terkait perkembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit V Balikpapan pada 22 Oktober 2016. Tim Rombongan yang dipimpin oleh Fadel Muhammad tersebut melakukan tinjauan lapangan ke area kilang RU V Balikpapan, serta area hunian penunjang industri bersama Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero) Rachmad Hardadi. Tinjauan lapangan diawali dengan presentasi proses bisnis RU V oleh GM RU V Balikpapan Yulian Dekri dan update progress RDMP oleh RDMP RU V Project Coordinator Suwahyanto.
Dalam kunjungan tersebut, Fadel Muhammad mengungkapkan dukungannya terhadap progress RDMP yang penyelesaian secara mekanik ditargetkan pada Juli 2019 serta upaya-upaya alih teknologi yang mengerahkan engineer Pertamina. “Atas nama Komisi VII DPR RI, kami mendukung sepenuhnya program RDMP untuk mencapai kemandirian energi nasional, serta milestones yang dicapai dengan mengerahkan engineer Indonesia. Tak hanya mandiri untuk energi, kita pun mengejar mandiri secara teknologi,” ujar Fadel Muhammad dalam tinjauan lapangan ke area hunian penunjang industri di wilayah Dahor, Balikpapan yang kini tengah dikerjakan oleh PT PP (Persero).
Sementara itu, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, Pertamina terus bergerak cepat untuk merealisasikan RDMP RU V Balikpapan. Ia melanjutkan, Pertamina berpotensi melakukan percepatan penyelesaian RDMP RU V Balikpapan dalam dua tahapan. Tahun 2019, proyek RDMP tahap pertama dengan investasi sebesar US$2,6 miliar akan tuntas dengan spesifikasi produk level Euro 2 dengan peningkatan kapasitas pengolahan dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Sementara, di tahap ke-2, pembangunan kilang yang ditargetkan dimulai awal 2017 dan diselesaikan tahun 2021 mengejar spesifikasi produk Euro 5.•Keishkara HP