SORONG, PAPUA BARAT DAYA – Budaya HSSE merupakan aspek penting dan mendasar yang harus dipatuhi dan dijalankan semua pekerja dan mitra, termasuk di Kilang Kasim. Hal itu disampaikan Direktur SDM dan Operasi Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Tenny Elfrida saat melakukan kunjungan Management Walkthrough (MWT) di Kilang Kasim didampingi VP Procurement & Asset Management PT KPI, M. Rizal Eswid.
Dijelaskan Tenny sebesar apapun profit yang diraih perusahaan tidak akan ada nilainya jika terjadi ketidakpatuhan bahkan sampai fatality dalam operasional. "Karena safety itu nomor satu. Maka satu kasus fatality itu sudah terlalu banyak" ujarnya.
Dimulai dari hal-hal kecil yang harus dilakukan, seperti mengisi PEKA dan semua prosedur lain. "Jadi jika yang kecil-kecil itu kita tanggulangi harapannya tidak terjadi sampai fatality,” ungkap Tenny.
Tenny juga menyebut beberapa aspek bisnis KPI secara keseluruhan, termasuk fluktuasi harga crude oil yang terdampak situasi geopolitik. "Kita diberi amanah menghasilkan profit meski ada situasi yang berimbas pada kenaikan harga crude oil,” terangnya.
Ditambahkan perusahaan juga harus berusaha mengurangi impor dan ini perlu diperhatikan. "Tadi saya juga lihat area open access yang cukup besar, ada akses ke jetty. Harapannya ada ide-ide yang bisa dikembangkan agar Kilang Kasim bisa semakin profit,” imbuh Tenny.
GM Kilang Kasim, Yodia Handhi Prambara yang menerima rombongan di ruang Puskodal Kilang Kasim menyebutkan suksesnya operasional Oil & Energy Industry dengan mengoptimalkan keandalan kilang yang mengedepankan aspek budaya Health, Safety, Security and Environment (HSSE).
"Kami berterimakasih atas kunjungan dan motivasi dari jajaran direksi KPI terkait aspek safety ke performa yang terus semakin baik," ujarnya.
MWT ditutup dengan site visit di area kilang dan open access.*SHR&P KASIM