JAKARTA- PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Tbk (ATPI) sebagai anak usaha PT Pertamina (Persero) mampu mencatat kinerja positif sepanjang 2017. Tahun lalu, ATPI meraih peningkatan laba entitas induk (non-konsolidasian) yang signifikan dari tahun 2016.
Menurut Presiden Direktur ATPI Indra Baruna, laba ATPI tahun 2017 sebesar Rp285, 4 miliar atau naik 71,65% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 166,3 miliar. Ia menjelaskan, peningkatan laba turut didukung oleh kondisi ekonomi global dan nasional.
"Profit yang jauh lebih baik ini harus terus kita jaga dan tingkatkan lagi ke depannya," ujar Indra saat melakukan konferensi pers di Wisma Tugu 1, Jalan H. R. Rasuna Said, Jakarta, pada Kamis (5/4/2018).
Untuk menjaga kestabilan laba serta meningkatkan laba untuk tahun 2018, strategi yang digunakan ATPI sama dengan tahun sebelumnya. Pertama, dalam sektor migas dan energi ATPI mengoptimalkan sinergi dengan Pertamina Group dengan mengawal proyek-proyek Pertamina di luar negeri untuk memperluas pasar domestik. Kedua, ATPI mulai mencari bisnis baru dari korporasi (private) dan BUMN. Antara lain menjalin kerja sama dengan Bank Mandiri untuk memperoleh fasilitas Kontra Bank Garansi. Ketiga, ATPI akan menambahkan modal ke anak perusahaan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re). Keempat, melanjutkan bisnis-bisnis korporasi non-captive dengan mengoptimalkan kerja sama dengan broker besar dan perusahaan asuransi lain yang berperan sebagai leader dalam bisnis captivenya. Kelima, ATPI akan meningkatkan fokus bisnis pada sektor bisnis ritel yang rencananya akan dibuka pada bulan Mei mendatang di 20 titik SPBU Jabodetabek.
"Ke depan, strategi kami adalah menyeimbangkan produk. Bukan hanya untuk korporat, namun untuk ritel juga. Melebarkan sayap ke komersial serta bisnis retail dan mikro. Tentunya memanfaatkan kekuatan Pertamina Group," jelasnya.
Sementara, Direktur Keuangan dan Jasa Korporan ATPI, Muhammad Syahid memaparkan, hasil underwriting perseroan naik 35,42% menjadi Rp 488,7 miliar dari sebelumnya Rp 360,9 miliar. Hasil investasi meningkat 16,07% dari Rp 166,8 miliar menjadi Rp 193,7 miliar. Sedangkan pendapatan premi netto naik 7,39% dari Rp 654,4 miliar menjadi Rp 702, 7 miliar. Ia optimistis, tahun 2018 laba ATPI akan meningkat 15%.
"Target laba kita tahun 2018 itu sebesar 15% dari keuntungan sekarang. Jadi kira-kira kalau dirupiahkan sekitar Rp 331 miliar keuntungan. Itu harapan kami semua," pungkasnya.* DEKA/FT. KUN