Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Dedi Sunardi didampingi SVP Shared Services Pertamina Primarini menerima cendera mata dari Direktur SDM IFG Rizal Ariansyah.

Lakukan Benchmark, IFG Apresiasi Implementasi Shared Service di Pertamina Group

JAKARTA – Keberhasilan Fungsi Shared Services dalam mengimplementasikan layanannya ke lingkup Pertamina Grup menjadi salah satu tujuan benchmark perusahaan BUMN di Indonesia. Salah satu BUMN yang melakukan studi banding adalah Indonesia Financial Group (IFG). Shared Services berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada holding BUMN asuransi dan penjaminan ini di Lantai 21 Grha Pertamina, Jakarta, pada 24 Oktober 2022.

IFG merupakan perusahaan BUMN yang ke-11 yang melakukan studi banding ke Shared Services Pertamina. Perusahaan BUMN lain yang pernah melakukan kunjungan Benchmarking antara lain PT Jasa Marga (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry, PT ANTAM Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Pelabuhan Indonesia (Persero), PT Infomedia Nusantara, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dan PT Pegadaian (Persero).

Dalam kesempatan tersebut, Fungsi Shared Services Pertamina memaparkan tentang beragam layanannya, terutama layanan Human Capital kepada Direktur SDM IFG Rizal Ariansyah, beserta tim manajemen SDM dan IT IFG. Hadir pula Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Dedi Sunardi, SVP Shared Services Pertamina Primarini, VP SS Human Capital Pertamina Helmi, dan Project Leader SSC PertaminaTedi Kurniadi beserta tim Shared Services.

Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Dedi Sunardi menyambut baik kehadiran tim management IFG dan memberikan penjelasan secara umum mengenai layanan Human Capital yang dikelola oleh Fungsi Shared Services.

“Pertamina saat ini memiliki 17 layanan Human Capital yang dikelola oleh SS HC. Dengan mengedepankan aspek sentralisasi, standardisasi, simplifikasi proses dan digitalisasi, Fungsi Shared Services dapat mencapai efisiensi, optimalisasi proses, dan peningkatan produktivitas secara total hingga 188 persen,” terang Dedi Sunardi.

Hal tersebut diperjelas oleh SVP SSC, Primarini yang memaparkan bahwa Shared Services Pertamina adalah organisasi yang melayani aktivitas penunjang bisnis yang bersifat operational, rutin, repetitif, dan bervolume tinggi, serta didukung oleh teknologi sehingga tercapai proses yang efisien.

"Sampai dengan tahun ini, Shared Services telah memiliki 49 jenis layanan dari 5 tower Shared Services dan 1 Fungsi Master Data Operations di 52 entitas Pertamina Grup. Selanjutnya, Shared Services akan terus berinovasi untuk memberikan Layanan yang lebih baik," ujarnya.

Primarini juga memaparkan bahwa keberhasilan Fungsi Shared Service karena didukung penuh oleh seluruh top manajemen Pertamina Group. “Komitmen implementasi Shared Services Pertamina dituangkan dalam Surat Keputusan Direktur Utama PT Pertamina Persero tahun 2020 dan Pakta Komitmen Direktur Penunjang Bisnis Holding dan Direktur Utama Subholding Pertamina Grup pada bulan Juli 2022,” imbuhnya.

Direktur SDM IFG Rizal Ariansyah menyatakan apresiasinya terhadap implementasi shared service di Pertamina Group. Menurutnya, IFG juga memiliki cita-cita membangun shared services yang salah satunya bertujuan untuk mendukung transformasi industri financial menuju ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan.

Pada kesempatan itu, secara khusus tim Shared Services juga menjelaskan mengenai Desain dan Konsep Implementasi SS HC antara lain HC Service Delivery Roles, HC Capability Grouping, Transition to Implementation, dan teknologi apa saja yang digunakan layanan SS HC. Informasi mengenai Service Management Framework dan Change Management Approach yang disampaikan di akhir sesi menjadi pelengkap sharing knowledge SS HC Pertamina kepada IFG.

Sejalan dengan komitmen untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan tetap mengedepankan good corporate governance, Shared Services Pertamina membuka kesempatan seluas-luasnya kepada perusahaan BUMN lain yang hendak studi banding untuk mengetahui cara membangun shared services agar pengelolaan proses bisnis yang lebih baik. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ide dan pembelajaran bagi pengembangan Shared Services BUMN di Indonesia.*STK

Share this post