Jambi – Upaya peningkatan produksi Field Ramba membuahkan hasil manis. Menjelang 11 hari lagi pintu 2013 ditutup, (20/12/2013), angka produksi berhasil menyentuh 6.902 bopd (barel per hari) dari sebelumnya hanya 3.313 bopd. “Momen keberhasilan kembali kita catat pada 20 Desember 2013, ketika Field Ramba sukses mencapai produksi monumental hingga melebihi 200 %,” ungkap Ramba Field Manager, Bustanul Fikri saat diwawancara.
Lebih jauh, Fikri menjelaska, hal ini merupakan kelanjutan “perjuangan” untuk meraih produksi di level 7.000 bopd pada akhir 2013. Apa yang telah diperoleh itu merupakan muara dari berbagai langkah dan upaya dalam merealisasikan rencana kerja yang agresif, terdiri atas optimasi, reopening sumur, dan juga keberhasilan sumur pemboran baru. Capaian ini sekaligus membuktikan bahwa potensi sangat besar masih terkandung dalam batuan reservoir Field Ramba, yang menunggu kepiawaian khusus untuk dimanfaatkan secara optimal dalam rangka peningkatan kinerja produksi.
Langkah pencapaian produksi yang melebihi 200%, itu diawali dengan komitmen Ramba Field Manager, Bustanul Fikri dihadapan Manajemen dan BOD PEP pada 1 Agustus 2013 lalu. “Tindak lanjut dari komitmen tersebut adalah melakukan optimasi sumur, terutama di Lapangan Bentayan dengan perolehan produksi rata-rata hingga 482 bopd,”terang Bustanul membersitkan rasa syukurnya.
Selain itu, sejak rencana kerja yang agresif dicanangkan pada Agustus 2013, hingga Desember 2013 berbagai kesuksesan tak henti terus dipetik. “Salah satu di antaranya adalah keberhasilan pengeboran sumur baru, BN-110 yang langsung mampu berproduksi sebesar 501 bopd, melebihi target awal 100 bopd,” ucap Harmawan Prasetyadi, Ramba Petroleum Engineering Assistant Manager.
Selanjutnya, tidak hanya sampai di situ. Langkah lain Field Ramba dalam mengoptimalkan produksi juga ditempuh lewat kebijakan reopening sumur-sumur tua di struktur Ramba yang memberikan tambahan produksi hingga 105 bopd dan Tanjung Laban dengan peningkatan produksi 94 bopd.
Struktur Lapangan Mangunjaya juga memberikan tambahan produksi hingga 585 bopd, atau meningkat dari sebelumnya hanya sebesar 376 bopd, setelah memperbaiki dan mengganti pompa yang kurang efisien. Langkah lain adalah melakukan perbaikan proses separator di SP (stasiun pengumpul) Bentayan dengan kapasitas yang lebih besar, serta penurunan tekanan trunk line di Bentayan. Upaya efisiensi ini telah dipresentasikan oleh Tim Backpress pada forum continuous improvement program (CIP) tingkat nasional di Medan pada 26 – 29 November 2013 yang lalu, dan berhasil dianugerahi predikat Platinum.
“Dengan konsistensi serta komitmen untuk kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas diharapkan produksi Field Ramba akan terus meningkat. Sehingga mampu menjadi salah satu ujung tombak pencapaian produksi Pertamina EP,” pungkas Fikri mengakhiri perbincangan.•Minanti/FieldRamba