Jakarta –Mimpi indah Indonesia perlahan mulai menjadi nyata. Pada Rabu (22/3), sebuah cita-cita dan harapan sudah terwujud, yakni Indonesia Healthcare Corporation (IHC), sebuah jaringan Pengelolaan Rumah Sakit atau operatorship terbesar di Indonesia karena mengelola lebih dari 70 Rumah Sakit (RS) BUMN.
Hal ini merupakan sebuah impian sejak lama yang diharapkan dapat menjadi kekuatan jejaring bagi RS milik BUMN dalam pelaksanaan procurement dan penguatan SDM melalui transfer of knowledge dan upskilling tenaga medis dan non-medis melalui continuous medical improvement dengan mekanisme sharing dan benchmark.
Dalam acara ini turut dilakukan penandatanganan MoU dari para Direktur BUMN dan Rumah Sakit BUMN yang disaksikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.
Dalam sambutannya Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mewujudkan IHC. Menurutnya, ini merupakan mimpi bersama sekaligus ide yang bagus guna memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Ini Ide yang bagus, Ada juga Rumah sakit yang terlantar, dengan adanya holding menjadi suatu kekuatan karena menjadi efisiensi dalam keuangan," ujarnya.
Selanjutnya, Menteri BUMN Rini Soemarno turut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Melalui IHC, Rini melihat mengenai potensi rumah sakit BUMN agar menjadi lebih besar, tangguh, dan canggih dalam memberikan pelayanannya.
"Ini kebanggaan tersendiri bagi Manajemen Rumah Sakit BUMN. Saya tahu prosesnya cukup panjang dan challenging. Saya percaya, kalau BUMN bersinergi pasti bisa bersaing dengan dunia manapun dan sektor manapun termasuk sektor kesehatan," ujar Rini.
Ketua Tim Kerja IHC Arief Budiman menambahkan jumlah rumah sakit BUMN melebihi jaringan rumah sakit yang dikelola grup swasta.
"Banyak BUMN punya rumah sakit. Siloam punya 20 rumah sakit, Mitra punya 10 rumah sakit. Kita jika digabungkan ada 60 rumah sakit, dan ini menjadi kekuatan tersendiri karena kita semua bersatu padu untuk mewujudkan kesehatan untuk masyarakat Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama IHC, Dany Amrul Ichdan memaparkan langkah kerja setahun ke depan yang disebut dengan IHC Way. Pertama, percepatan transformasi IHC yang di dalamnya meliputi rebranding dan promosi pergantian Pertamina Bina Medika menjadi Indonesia Healthcare Corporation. Kedua, melakukan penguatan tata kelola dan managerial IHC, joint operation korporasi, reinventing talent.
Berikutnya, pemetaan KPI transformasi dan agen transformasi menjadikan beberapa RS BUMN sebagai contoh. Terakhir, membuat transformasi center korporat hingga unit usaha dengan ukuran yang jelas. Sinergi BUMN untuk utilisasi asset-asset idle milik BUMN menjadi aset yang produktif.
“Bahwa dengan IHC way ini kita dapat memberikan kontribusi yang lebih baik ke depannya untuk masyarakat, pemerintah, sesama jejaring RS dan mitra kerja lainnya, agar Indonesia semakin bangga, memiliki layanan kesehatan yang dapat bersaing secara global maupun internasional nantinya,” ujar Dany Amrul Ichdan.•HARI