Bojonegoro - Pada Jumat (30/09) lalu, proyek minyak lapangan Banyu Urip telah mencapai lifting minyak ke-100. Lifting tersebut adalah milik pemerintah Indonesia yang diangkut dari Kapal Alir Muat Terapung (Floating Storage and Off-loading/FSO) Gagak Rimang ke MT Gede, di lepas pantai Tuban, untuk dikirim dan diolah di kilang milik Pertamina.
Lifting tersebut dihadiri oleh Kepala Perwakilan SKKMigas Jabanusa Ali Mashyar, Deputi Pengendalian Operasi SKKMigas Muliawan, Senior Vice President Development & Technology Pertamina Amran Anwar, Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC)Adriansyah, Direktur Utama ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Daniel Wieczynski, Ketua Badan Kerja Sama PI Blok Cepu Ganesha Askari, dan Bupati Tuban Fathul Huda. Rombongan melakukan peninjauan ke FSO Gagak Rimang.
Seperti diketahui, lifting minyak tersebut diproduksi dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu Bojonegoro dan merupakan proyek kerja sama antara PEPC dengan mitra kerja EMCL. Minyak diolah di Central Processing Facility (CPF) yang berproduksi 185 ribu barel per hari. Dari sana minyak tersebut dialirkan melalui pipa darat sejauh 72 km hingga ke Pantai Palang, Tuban. Lalu, dilanjutkan melalui pipa bawah laut dan ditampung di FSO Gagak Rimang yang berada 23 km di lepas pantai Tuban.
Kepala Perwakilan SKKMigas Jabanusa Ali Mashyar mengatakan, proyek Banyu Urip mempunyai peran penting dalam menyumbang kebutuhan energi nasional. Saat ini minyak produksi Banyu Urip memberikan kontribusi sebesar 20% dari kebutuhan minyak nasional. Lifting ini merupakan bukti keandalan fasilitas lapangan Banyu Urip untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia.
Keberhasilan proyek juga mendorong PEPC untuk berkomitmen mewujudkan peningkatan taraf hidup masyarakat, terutama sekitar daerah operasi. Mereka mendapatkan manfaat dari keberadaan proyek berupa program pengembangan masyarakat yang berfokus pada bidang kesehatan, pendidikan, dan pengembangan ekonomi.
PEPC berterima kasih atas dukungan semua pihak terkait karena berkat dukungan dan kerja sama yang baik selama ini, minyak produksi Banyu Urip telah mencapai target yang ditentukan.•