JAKARTA – PT Pertamina (Persero) TBBM Tanjung Gerem memastikan kesiapannya melindungi Objek Vital Nasional dalam pelatihan keadaan darurat yang diselenggarakan di TBBM Tenau pada Senin, 30 April 2018. Kesiapan tersebut terlihat dari prosedur organisasi yang dijalankan, kemampuan tim yang terlatih dan juga infrastuktur yang mendukung.
Adapun skenario yang digunakan dalam latihan keadaan darurat kali ini adalah insiden penyanderaan Operation Head TBBM Tanjung Gerem dan Kebakaran 2 (dua) buah tangki.
Begitu kondisi diketahui, maka Organisasi Keadaan Darurat (OKD) yang dipimpin oleh General Manager Pertamina MOR III dijalankan. Penanganan yang dilakukan terdiri dari pembebasan OH yang menjadi sandera, upaya pemadaman tangki yang terbakar, pencegahan terbakarnya material lain, evakuasi korban dan kordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti dinas kebakaran, kepolisian, rumah sakit hingga penanganan masyarakat.
“Melalui latihan OKD ini kita bisa melatih kesiapan tim penanggulangan keadaan darurat di lokasi operasional kami dan menumbuhkan alert system di semua lini jika kondisi darurat yang sesungguhnya terjadi,” ujar Unit Manager Comm & CSR MOR III, Dian Hapsari Firasati.
Pencegahan dan penanganan keadaan darurat merupakan hal yang mendapat perhatian utama perusahaan, terutama dari aspek Health Safety Security Environment (HSSE). Hal ini mengingat lokasi operasional Pertamina merupakan Objek Vital Nasional karena bertugas menjalankan amanah pemerintah dalam menyalurkan BBM dan LPG baik subsidi maupun non subsidi yang telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat.
Semua lokasi operasi Pertamina pun dilengkapi dengan peralatan safety yang mendukung mulai dari APAR, pemadam beroda, dan perlengkapan safety lainnya. Semua pekerja Pertamina pun diwajibkan mengikuti pelatihan HSSE di Pertamina HSSE Training Center di Sungai Gerong Palembang, yang merupakan lokasi training terintgrasi.*MOR III