Jakarta - Pertamina memantapkan langkahnya untuk menjadi Asian Energy Champions di tahun 2025 lewat berbagai Inisiatif, Senin, (10/12) MoU Joint Study tentang pengembangan Coal Bed Methane (CBM), antara PT. Pertamina (Persero) dan PT. Sugico Graha ditandatangani. Pertamina terus mengembangkan berbagai potensi alternatif energi baru pengganti minyak.
Bertempat di Gedung Utama Pertamina, MoU Joint Study tersebut ditandatangani oleh Direktur PIMR Pertamina, Afdal Bahaudin dan Presiden Direktur Sugico, Kokos Leo. “Kebutuhan energi kita yang terus meningkat membutuhkan suatu energi alternatif yang dapat terus dikembangkan. Disini CBM merupakan salah satu alternatif energi baru,” kata Afdal dalam sambutannya.
Lebih lanjut Afdal juga menegaskan bahwa pengembangan CBM di Indonesia dilakukan atas kebijakan pemerintah yang sudah dikeluarkan oleh Menteri ESDM, sebagai terobosan atas menurunnya produksi minyak di Indonesia. Di negara-negara maju seperti Amerika, Kanada dan Australia, lebih dari 40 persen kebutuhan energi dalam negeri, seperti gas rumah tangga dan pembangkit listrik dipasok dari CBM.
Sebagai salah satu pemilik resource CBM terbesar di Indonesia, Sugico diharapkan dapat bersinergi dengan Pertamina untuk mengembangkan CBM.