JAKARTA– Perkembangan LNG di masa mendatang sangatlah menjanjikan karena memiliki keunggulan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan dengan harga yang kompetitif. Sehingga penggunaan LNG Bunker di Indonesia akan lebih banyak dalam rangka untuk mendukung proteksi lingkungan.
Berbagai upaya tengah dilakukan oleh Pertamina di fungsi Direktorat Energi Baru Terbarukan mulai dari menjalin kerjasama dari berbagai pihak hingga berbagai kegiatan workshop terkait LNG.
General Manager LNG Transportation-JMG Pertamina, Amir Harahap mengatakan bahwa beberapa negara di Eropa dan Amerika telah membuat regulasi yang memperketat emisi gas buang bahan bakar minyak dan menggantinya dengan bahan bakar LNG.
“Inilah saatnya kita bersinergi dengan kementerian perhubungan laut untuk mendorong perniagaan ke Eropa dan Amerika diharapkan menggunakan bahan bakar LNG,” ungkap Amir dalam kesempatan Workshop LNG yang diselenggarakan oleh Direktorat Energi Baru Terbarukan, di Hotel Sari Pan Pacipic Jakarta, Selasa (16/6).
Amir berharap penggunaan bahan bakar LNG untuk transportasi laut tidak hanya internasional saja tetapi di domestik yang rencananya akan dikembangkan mulai dari Arun dan terminal Teluk Lamong di Jawa Timur.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Harry Boediarto. Pihaknya juga akan melakukan upaya perpindahan bahan bakar yang digunakan kapal laut dengan LNG. Selain itu dibutuhkan kesadaran dari pemilik armada kapal untuk menggunakan LNG.
“Jika tidak menggunakan LNG, nantinya kapal-kapal kita tidak bisa pergi ke Eropa dan Amerika pada akhir 2015 karena ketatnya regulasi di negara tersebut terhadap gas buang BBM. Kami sangat mengapresiasi karena Pertamina yang sangat peduli terhadap lingkungan emisi gas buang.” ungkap Harry.
Sementara itu, Presiden Direktur DNV-GL Indonesia, Sheikh Khaled Mattar yang hadir sebagai nara sumber dalam workshop tersebut mengatakan bisnis bahan bakar LNG merupakan investasi yang baik karena di Indonesia banyak sektor yang membutuhkan transportasi laut. Maka dari itu Indonesia butuh mempunyai bunker yang menyimpan cadangan LNG, sehingga pasokan LNG pun dapat dipenuhi.
“Teknologi bahan bakar LNG di Asia Tenggara sudah dimulai di Singapura. Hampir semua vessel yang masih menggunakan BBM dikonversikan menjadi bahan bakar LNG dan vessel berbahan bakar bakar LNG tengah dikembangkan di Indoenesia,” kata Sheikh.•IRLI