JAKARTA - Dewasa ini pemerintah sedang gencar mengembangkan energi baru dan terbarukan dengan target 23% pada tahun 2025 dan meningkat hingga 31% pada 2050.
Sebagai salah satu perusahaan energi nasional, Pertamina menyambut positif hal tersebut. Karena sebagai BUMN energi, Pertamina berkewajiban untuk membawa Indonesia Mandiri Energi. Direktur Utama Pertamina pun telah menyampaikan komitmennya dalam EBT Leaders Forum untuk mencapai pembangkitan listrik 1.000 MW dari sumber energi terbarukan di tahun 2020.
Untuk menyatukan persepsi pada semua lini bisnis, Direktorat Gas, Energi Baru & Terbarukan menggelar workshop bertajuk Improving Stability and Enhancing Performance of PV Power Plant. Hal ini dilakukan guna meningkatkan pengetahuan dasar mengenai Solar PV, teknologi terkini untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi pembangkit listrik eksisting sekaligus membangun pemahaman bersama mengenai kesiapan Solar PV dalam pengembangan energi terbarukan.
“Workshop ini dilaksanakan guna meningkatkan pengetahuan dasar mengenai Solar PV, mulai dari teknologi terkini untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi pembangkit listrik eksisting sekaligus membangun pemahaman bersama mengenai kesiapan Solar PV dalam pengembangan energi terbarukan,” ujar Tanudji D selaku SVP Engineering, Operation, and Technology Development.
Tanudji D menyatakan, tahun 2016 Pertamina menjalankan pengembangan Solar PV, di antaranya yakni PT Badak NGL di Bontang 1 MW, PT PAS di Pondok Cabe 0,7 MW, Area RU IV Cilacap 1 MW dan Kantor Pusat Pertamina 0,2 MW. Diharapkan pemasangan Solar PV tersebut sudah selesai terpasang akhir tahun ini.
Hal senada juga disampaikan Moch. Taufik Afianto selaku VP Clean Energy & Technology Development Direktorat Gas, Energi Baru & Terbarukan. “Pemanfaatan energi surya sudah mulai harus jalan karena merupakan komitmen perusahaan dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan. Di lain sisi pemanfaatan energi tersebut didasari oleh ketersediaan yang bersifat alami (nature) dan mempunyai nilai komersil (commercial),” ujarnya.•HARI