Massa Manik dalam PEF 2017 : Sustainability Energy, Sebuah Keharusan

JAKARTA - Pertamina sepenuhnya menyadari bahwa sumber daya minyak dan gas (migas) yang selama ini digeluti memiliki jumlah yang terbatas. Sehingga perlu ada sebuah upaya untuk menghadirkan solusi berupa cadangan energi baru yang berorientasi pada konsep energi berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan energi saat ini dan di masa depan.

Hal tersebut ditegaskan Direktut Utama Pertamina Massa Manik dalam pembukaan Pertamina Energy Forum (PEF) yang diadakan di Raffles Hotel, Jakarta, pada Selasa (12/12/2017).

Menurut Massa, pencarian, penyediaan dan pengelolaan energi harus mulai berorientasi pada konsep sustainability energy atau energi yang berkelanjutan. Dalam hal ini sustainable energy diartikan sebagai penyediaan sumber energi konvensional  maupun energi baru terbarukan  yang dikelola secara lebih efisien, bersih dan efektif sehingga  dapat memenuhi kebutuhan energi di masa kini dan yang akan datang. Tentunya pada saat yang sama mampu mengurangi timbulnya dampak lingkungan semaksimal mungkin," terangnya.

Langkah tersebut, lanjut Massa, juga sebagai upaya mendukung program pemerintah untuk mengurangi emisi rumah kaca hingga 29% di tahun 2030. Selain itu, peralihan penggunaan bahan bakar fosil ke energi bersih dan hijau juga berdampak untuk mendorong pertumbuhan ekononi sebuah negara termasuk Indonesia.

"Dari sini sudah tergambar bagaimana masa depan dunia yang akan datang dengan berkurangnya pemakaian bahan bakar fosil dan meningkatnya kesadaran akan isu pemanasan global hampir dapat dipastikan bahwa renewable energy will be our future. Unntuj itu, kami memastikan ikut berpartisipasi aktif di bidang energi baru terbarukan," tandasnya.

Namun, dirinya tak menampik jika Pertamina masih memiliki keterbatasan dalam hal pengelolaan energi baru terbarukan. Untuk itu, Pertamina akan menjalin kerja sama dengan perusahaan energi lain yang sudah berpengalaman serta berbagai pihak lainnya untuk dapat mengakselerasi kemampuan Pertamina dalam mengembangkan bisnis energi baru terbarukan.

Karena itu, melalui acara Pertamina Energy Forum (PEF) 2017 ini Pertamina  ingin membuka peluang pengembangan di bidang sustainable dan renewable energy dengan belajar, bekerja sama dan bertukar wawasan dengan para ahli dan pembicara di forum ini. "Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, kami tidak mungkin memulai dari  nol. Karenanya kami sangat berminat untuk melakukan partnership, berinvestasi di perusahaan yang sudah memiliki atau telah mengembangkan teknologi energi baru terbarukan terlebih dahulu," pungkas Massa.

Tahun ini adalah tahun keempat Pertamina mengadakan Pertamina Energy Forum. Bertajuk "Striving Towards Sustainable Energy", forum ini tidak hanya mengupas tentang cadangan bahan bakar fosil yang jumlahnya kian menipis, tetapi juga membahas seputar energi baru terbarukan yang diproyeksikan sebagai energi masa depan pengganti bahan bakar fosil.

Sebanyak 400 peserta diskusi yang berasal dari berbagai kalangan mengikuti acara tersebut. Mereka mendapatkan wawasan baru mengenai sustaibility energy dari ahli energi berbagai lembaga dalam dan luar negeri, di antaranya Kementerian ESDM, International Energy Agency, Center for Strategic & International Studies US, Shell, Panasonic, Marubeni Corporation, Boston Consulting Group, Patriot Energi, Mitsubishi, Toyota, dan lain sebagainya.

Pada hari pertama, acara dihadiri jajaran Komisaris dan Direksi Pertamina, di antaranya Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng, Komisaris Pertamina Alexander Lay, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik, Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman, Direktur Manajemen Aset Pertamina Dwi Wahyu Daryoto, Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani, Direktur Pengolahan Pertamina Toharso, Direktur Pemasaran Muchamad Iskandar, serta Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ardhy N. Mokobombang.

Tidak hanya itu, hadir juga Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha, Kabaharkam Polri Komjen Pol Moechgiyarto, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah, Dirjen Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM Rida Mulyana serta Plt Dirjen Migas KESDM Ego Syahrial.*SEPTIAN/FT.ADITYO

Share this post