JAKARTA – PT Pertamina (Persero) kembali memberikan apresiasi dan penghargaan kepada insan jurnalis melalui ajang Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2013 di Lantai Mezzanine Kantor Pusat Pertamina, Jumat (29/11). Melalui tema “Energi Masa Depan yang Berkelanjutan” AJP 2013 kali ini berhasil menjaring 705 hasil karya insan jurnalis. Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari para insan jurnalis untuk mengikuti ajang tahunan AJP.
“AJP ini menjadi bukti dan komitmen Pertamina bahwa media menjadi partner strategis bagi Pertamina dalam mencapai visinya. Mudah-mudahan di tahun mendatang Pertamina bisa memperbaiki kinerja dan meningkatkannya,” ungkap VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir.
Lebih lanjut Ali Mundakir juga menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi insan media dalam mengawal Pertamina dan bisa membawa Pertamina menjadi perusahaan energi berkelas dunia. Penetapan pemenang berdasarkan penilaian dewan juri yang terdiri dari praktisi Dr. Luluk Sumiarso, Prof Dr Tjipta Lesmana, Candi Sinaga, Ninok Leksono, Effendi Gazali, Riza Primadi, Bea Wiharta, dan Komaidi Notonegoro.
Menurut Luluk Sumiarso, penjurian berdasarkan upaya jurnalis dalam menghadirkan nasionalisme, mewujudkan energi berkelanjutan dan kemandirian energi nasional dalam hasil karyanya. Tahun ini AJP diberikan kepada enam kategori, yaitu Hardnews Cetak, Feature Cetak, Hardnews/Feature Online, Feature Televisi, Feature Fotografi, dan Feature Radio.
Adapun, peserta terbaik untuk kategori Hardnews Cetak yakni, Sabpri Piliang dari Harian Suara Karya dengan judul Pertamina Sudah Teruji Kelola Ladang Migas; kategori Feature Cetak Agung Wredho dari Koran Jakarta dengan judul Menguras Minyak di Celah Batuan; dan kategori Hardnews/Feature Online diraih Ariesta dari Tribunews Pekanbaru dengan karya Microalga Sumber Energi Masa Depan. Untuk kategori Feature TV, Puti Nurul Fatimah & Rusman Rusmana dari TRANS 7 dengan judul Energi Alternatif Ampas Tahu, serta kategori Feature Radio diraih Rumondang Nainggolan dari Kantor Berita Radio 68H (KBR68H) dengan judul Biogas di Areng. Sedangkan Fransiskus Parulian Simbolon, dari Kontan, meraih kategori Feature Foto dengan judul Antri Elpiji Gratis.
Dewan juri akhirnya menetapkan Ariestia sebagai Best of the best dari 6 kategori yang dilombakan. Dengan predikat tersebut, Ariestia meraih hadiah Grand Prize Kursus Jurnalistik Internasional di Eropa. “Sepertinya mimpi banget bisa berhasil menjadi best of the best karena dengan banyaknya saingan rasanya tidak mungkin bisa menang. Menjadi nominasi pun saya sudah senang apalagi sebagai pemenang karena bisa bersaing dengan para jurnalis di seluruh Indonesia“, ungkap Ariestia yang ditemui usai menerima penghargaan.
Ariesta mengharapkan agar rekan-rekan jurnalis di daerah untuk tahun ke depan akan ikut terpacu dan termotivasi supaya bisa lebih banyak lagi yang ikut dalam ajang AJP dan jangan takut untuk bersaing selagi ada kesempatan untuk menuangkan hasil karya jurnalisnya.•IRLI/DSU