Mega Proyek Kilang Minyak: Perlu Strategi Khusus

Mega Proyek Kilang Minyak: Perlu Strategi Khusus

9-KILANGPengembangan dan pembangunan kilang minyak sudah dicanangkan untuk mencapai target swasembada bahan bakar minyak. Tidak tanggung tanggung, 6 proyek yang terdiri dari 4 proyek pengembangan kilang yang sudah ada dan 2 proyek pembangunan kilang baru, dikerjakan sekaligus dengan target pada 2023 sudah rampung. Jika dihitung dari tahun ini, 2017, PT Pertamina (Persero) hanya punya waktu 6 tahun menyelesaikan keenam proyek tersebut.

 

Rachmad Hardadi, Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia PT  Pertamina (Persero)  mengatakan, “Peker­jaan mulai dari FS (Feasibility Studies), BED (Basic Engineering Design), FEED (Front End Engineering Design) dan EPC (Engineering  Procurement dan Construction) dilakukan secara paralel. Strategi ini ditempuh agar terjadi perce­patan pembangunan di keenam proyek tersebut”.

 

Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan seluruh tahapan ini, berkisar 5 sampai dengan 6 tahun. Dijelaskan Rachmad Hardadi, tahapan yang dipercepat misalnya dalam proses BED dan FEED. “Proses ini dilakukan selama 2 tahun. Namun,  untuk men­capai target, kami percepat  menjadi satu tahun," ujar Hardadi. Begitu juga untuk proses-proses selanjutnya, seperti FEED, pra-kualifikasi dan kualifikasi EPC. “Tidak perlu menunggu sampai 100 persen selesai. Pada saat proses FEED sudah mencapai 60 persen, pra-kualifikasi dan kualifikasi EPC sudah bisa dimulai," tambahnya.

 

Untuk pengadaaan material yang membutuhan waktu yang relatif lama, PT Pertamina (Persero) akan melakukan pembelian secara langsung kepada ma­nufaktur melalui proses tender terbatas.

 

“Semua pekerjaan ini akan diawasi de­ngan ketat dan harus tercipta koordinasi yang solid antara bagian," tegas Rachmad Har­dadi.•DIT. MP3

 

 

Share this post