JAKARTA - Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Kartini, Pertamina juga mengadakan Workshop Personal Branding, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, (30/4/2018). Workshop tersebut diisi oleh dua narasumber, yaitu Pimpinan Redaksi Majalah Femina Petty S Fatima dan Designer Jenahara Nasution. Tema yang diangkat dalam workshop ini adalah Personal Branding Agar tak Tersesat di Media Sosial.
Di era digital seperti saat ini, personal branding dapat dibentuk melalui banyak hal. Salah satunya melalui media sosial. Petty menjelaskan, personal branding adalah sebuah gambaran mengenai apa yang masyarakat pikirkan tentang seseorang atau bagaimana seseorang memasarkan dirinya. "Biasanya, hal tersebut mencerminkan nilai-nilai, kepribadian, keahlian dan kualitas yang membuat seseorang berbeda dengan yang lainnya," jelasnya.
Petty mengungkapkan, Kartini masa kini perlu membangun personal branding melalui media sosial. Mengingat saat ini media sosial menjadi wadah vital dalam komunikasi. "Apalagi jika kita adalah perempuan yang memiliki karier dan membutuhkan networking," ujarnya.
Namun demikian, Petty mengingatkan, dalam membangun personal branding tetap harus hati-hati, karena social media juga memiliki dampak negatif atapun positif, yaitu dapat membangun atau menjatuhkan.
"Untuk menjadikan sosial media sebagai wadah untuk membangun, narsis saja tidak cukup. Terdapat beberapa tips yang harus diingat untuk mewujudkan hal tersebut. Pertama kita harus mengingat sosial media merupakan public space dimana kita seperti berdiri di tengah pasar lalu bicara, berjuta mata yang melihat. Kedua, orang selalu memiliki opini tentang apa yang kita posting sehingga jika media sosial digunakan untuk branding sosial harus sadar dan usahakan yang positif. Ketiga, social network. Fungsi utama inilah yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, perbanyak pertemanan yang memang sesuai dengan bidang pekerjaan kita," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Jenahara. Bahkan ia mengingatkan, sebelum membangun personal branding hal pertama yang harus dilakukan ialah mengenal diri sendiri. "Ketika seseorang sudah mengerti dirinya akan lebih mudah untuk membentuk personal branding. Kita perlu memberikan kesempatan dan waktu kepada diri sendiri untuk mengerti siapa sebenarnya diri kita," ujarnya.
Di akhir acara, kedua narasumber sepakat bahwa ibu jari netizen lebih kejam dari ibu tiri dan ibu kota. "Karena itu, jadilah pengguna social media yang smart, yaitu berbagi kebaikan tapi tetap mampu menjaga privasi," pungkas Petty.*INDAH/TRISNO