Memeta Adera Mengelola Ladang Tua Supaya Bercahaya

Memeta Adera Mengelola Ladang Tua Supaya Bercahaya

20-SP Raja 2JAKARTA– Meski namanya jarang terdengar di antara lapangan-lapangan yang menjadi backbone Pertamina EP (PEP), Field Adera PEP Asset 2 membuka tahun ini dengan keberhasilan dalam  meningkatkan produksi hingga melebihi target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017 dan produksi rata-rata sepanjang 2016 lalu. Ayunan langkah dan hentakan kiprah dalam dua bulan pertama 2017 mewartakan produksi minyak Adera Field sebagai berikut: Januari sejumlah 1.213 barel minyak per hari (BOPD) atau 126% dari RKAP 2017 (950.29 BOPD) dan Februari sebesar 1.523 BOPD atau 150,4% dari RKAP 2017 (1013 BOPD). Sementara produksi gas mencapai 3,58 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) pada selama Januari, atau 78,5% dari RKAP (4,56 MMSCFD) dan 3,56 MMSCFD pada Februari, atau 78,2%? RKAP (4,55 MMSCFD). “Pada awal 2017 kami memiliki semangat dan komitmen mencapai target produksi 1.500 BOPD dengan motto Road To 1.500 dan pada 12 Februari 2017 Adera berhasil mencapai Peak Oil sebesar 1.637 BOPD,” ungkap Hari Widodo, Adera Field Manager

 

Jamaknya ladang tua yang reservoirnya sudah dalam kondisi depleated maka untuk menjaga produksi, menurut Hari perlu langkah-langkah antisipatif yang dipikir matang dan diskusikan sejak dini, terutama dalam upaya menekan natural decline rate seawal mungkin. Lebih lanjut, Hari menjelaskan bahwa keberhasilan tersebut tak terlepas dari semangat dan komitmen seluruh pekerja Adera Field menerapkan aneka langkah dan stra­tegi meningkatkan produksi dan menekan laju penurunan alami dimaksud. Kebijakan yang ditempuh Adera Field, antara lain adalah: (1) melakukan Re-Grouping dan Re-Engineering piping system di sumur-sumur pada struktur Abab, Dewa, dan Raja untuk mengurangi back pressure dan meningkatkan laju alir; (2) mengatasi per­masalahan penambahan air terproduksi akibat gross up sumur dengan cara pe­nambahan sumur-sumur injeksi sebagai ba­gian dari pressure maintenance dan me­la­kukan pengasaman guna memperbaiki ke­mam­puan serap sumur tersebut; (3) me­la­kukan preventive maintenance terhadap surface equipment seperti genset, pompa transfer, pompa chemical, dll. sehingga dapat menambah run life dari peralatan-peralatan tersebut; (4) aktif dalam mencari lapisan-lapisan produktif dan membahasnya di dalam usulan Well By Well Review (WBWR) dengan Fungsi Eksploitasi Asset 2; (5) aktif dalam monitoring kinerja lifting (Gas Lift, ESP, HPU, dan Pumping Unit) melalui pengambilan data Sonolog, BHPT, dan dynagraph serta melakukan optimasi berdasarkan hasil pengukuran data Sonolog, BHPT, dan dynagraph, tersebut. “Untuk pencapaian produksi gas, PEP Field Adera berencana mengerjakan reparasi sumur DWA-002, DWA-048, dan DWA-052 dengan potensi gain 2,25 MMSCFD,” tambah Hari.

 

Selain itu, sepanjang Triwulan-IV/2016 hingga Triwulan-I/2017, Adera Field melakukan eksekusi program re-opening sumur DWA-023 dan DWA-038 dengan hasil gain produksi sebesar 40 BOPD. Sedangkan untuk kegiatan well intervention mendapatkan tambahan produksi minyak sebesar 498 BOPD. Hasil tersebut diperoleh dengan cara melakukan optimasi lifting pada sumur ABB-029 dan ABB-131 yang menghasilkan gain produksi sebesar 168 BOPD, serta pengasaman sumur injeksi DWA-027 dan DWA-08 guna me­nambah kemampuan serap injeksi sehingga dapat dilakukan gross up distruktur Dewa dan Ibul Tenggara (IBT). “Dari semua itu reparasi sumur pada IBT-06 dan DWA-010 yang terbesar menambah produksi dengan gain produksi sebesar 290 BOPD,” ujar Hari.

 

Dalam upaya meningkatkan efisiensi Adera Field melakukan pengurangan nilai persedian material serta menekan pemakaian BBM. Lewat kebijakan pengurangan nilai persedian material berhasil menghemat Rp. 23,6 miliar, yakni dari Rp 82,2 miliar pada 2015 menjadi Rp. 58,6 milayar dalam 2016. Sedangkan penghematan pemakaian BBM sebesar Rp. 2,8 miliar dari Rp. 9,2 miliar menjadi Rp. 6,4 miliar. Lalu, ada penambahan perolehan laba bersih dari cost recovery yang didapat setelah melakukan penyelesaian PIS (Placed Into Service) pada 2016 sebesar 120%, yaitu 12 AFE dari target 10 AFE (Authorization for Expenditure). ”Di bidang operasi, Field Adera berencana melakukan penggantian ESP yang tadinya sewa menjadi beli dan optimasi gas lift pada struktur Raja untuk penghematan dalam 2017, ini,” ungkap Hari.

 

Menurut Hari, pada 2017 Field Adera mendapat tantangan untuk menaikkan produksi hingga menembus angka 2.000 BOPD oleh BOD (Board Of Director) dan  Manajemen  PEP. Untuk itu, Adera Field menempuh kebijakan untuk melanjutkan kegiatan well intervention yang difokuskan pada:  (1) fishing job di 9  sumur (ABB-050, ABB-065, RJA-018, RJA-090, ABB-060, ABB-061, RJA-084, ABB-034, ABB-047) dengan potensi total gain YTD= 105 BOPD; (2) reparasi 13 sumur (DWA-050, DWA-059,DWA-065, DWA-067, IBT-001, IBT-002, IBT-004, IBT-005, IBT-009, RJA-036, RJA-052, RJA-116, dan RJA-124) dengan potensi total gain YTD = 142 BOPD; (3) reopening 9 sumur suspended (ABB-054, ABB-108, ABB-105, ABB-115, ABB-106, ABB-041, DWA-034, RJA-083, dan RJA-113) dengan potensi total gain sebesar 143 BOPD. “Total potensi gain produksi yang kami harapkan mendapat tambahan sebesar 390 BOPD dari akti­vitas well intervention sepanjang 2017,” aku Hari.

 

 PEP Asset 2 Adera Field terletak di Desa Pengabuan, Kecamatan Abab, Kabupaten  Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan. Wilayah Kerja Adera Field memiliki luas sekitar 47 km2 yang mencakup tiga daerah operasi, yaitu Lapangan Abab, Lapangan Raja, dan Lapangan Dewa. “Pada 2015 dan 2016 Adera Field mendapatkan Penghargaan Patra Nirbhaya Karya Utama dari Kementerian ESDM karena berhasil mencapai Jam Kerja Selamat di atas 10 Juta,” pungkas Hari.•DIT.
HULU

 

Share this post