Memperkenalkan Pasar Modal kepada Eksekutif Pertamina dan AP

Memperkenalkan Pasar Modal kepada Eksekutif Pertamina dan AP

BEIJAKARTA - “Tidak se­mua perusahaan harus meng­gunakan jalur pelepasan equity atau saham untuk meraih pendanaan. Masuk bursa adalah salah satu opsi bagi perusahaan untuk lebih berkembang. Yang jelas  ke­tertinggalan Indonesia dengan negara tetangga karena jum­lah emiten masih sangat ren­dah dan jumlah investor masih sangat kurang.”

 

Demikian dikatakan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto ketika memberikan sambutan dalm Workshop Pasar Modal Indonesia : Sosialisasi PT Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange)  di Lantai M Gedung Utama, pada Kamis (9/4). Workshop yang diselenggarakan fungsi Investor Relations ini ditujukan untuk memperkenalkan PT Bursa Efek Indonesia dan kegiatannya, termasuk  ke­untungan jika sebuah peru­sahaan masuk pasar modal. Termasuk memberikan edu­kasi menyeluruh untuk lebih mengenal pasar modal dan meningkatkan jumlah in­vestor di pasar modal Indonesia.

 

Workshop dihadiri jajaran direksi kedua pihak. Dari Pertamina, hadir pula Direktur Keuangan Arief Budiman,  Direktur SDM & Umum Dwi Wahyu Daryoto dan Corporate Secretary Pertamina Nursatyo Argo.  Sementara dari Direksi PT Bursa Efek Indonesia, hadir  Dirut BEI Ito Warsito, Di­rektur Penilaian Hoesen Sutijadi, dan Direktur  Kiky Wid­yasari.

 

Dwi Soetjipto juga meng­ingatkan bahwa untuk peru­sahaan, bukan hanya sekadar meraih pendanaan, tetapi juga membuka peluang kepada masyarakat untuk memiliki saham suatu perusahaan.

 

Sementara  Direktur BEI (Bursa Efek Indonesia) Ito Warsito menegaskan bahwa janganlah membeli saham hanya karena omongan orang lain, seperti ‘membeli kucing di dalam karung’. Fungsi pa­sar modal tidak hanya un­tuk memperoleh banyak uang, tetapi dengan go public perusahaan dipaksakan untuk melaksanakan good corporate government (GCG) dan bagaimana menjadi per­u­sahaan yang baik dan benar.

 

Hoesen Sutijadi juga mempresentasikan  prosedur  sebuah perusahaan untuk go public dan tahapan-tahapan yang harus dilaluinya.

 

Dalam sesi tanya ja­wab, Hoesen mendapat per­tanyaan apakah sebaiknya Perta­mina go public atau tidak. Secara pribadi ia me­nyarankan Pertamina untuk go public, karena lebih ba­nyak keuntungannya jika  Per­tamina masuk pasar modal.

 

Manfaat workshop ini untuk  memberikan edukasi menyeluruh untuk lebih mengenal pasar modal dan meningkatkan jumlah investor di pasar modal Indonesia.• Muthia/Urip

Share this post