SIGI- Menurut surat edaran yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu, sekolah sudah boleh beraktifitas pada Senin, (8/10/2018) lalu. Namun di beberapa daerah masih belum memberlakukan sekolah aktif. Hal ini dikarenakan kondisi sekolah yang rusak pasca gempa dan tsunami yang menerjang Palu, Donggala dan Sigi, maupun trauma yang dialami oleh anak-anak sekolah tersebut yang membuat sekolah untuk sementara belum dibuka.
Seperti yang dikatakan oleh Kepala SD Inpres Sibowi, Radar kepada Tim Energia. Pasca gempa terjadi tidak ada anak-anak yang datang untuk bersekolah. Salah satu akibatnya karena anak-anak yang masih mengalami trauma cukup berat pasca bencana terjadi. Rencananya SD Inpres Sibowi akan mulai beraktifitas pada Senin pekan depan.
“Setelah gempa otomatis anak-anak tidak datang ke sekolah karena trauma dengan keadaan gempa. Himbauan kemarin daripada gubernur tanggal 8 Oktober harus sudah beraktifitas lagi seperti kantor- kantor. Tetapi dengan keadaan kami di sini belum memungkinkan sehingga kami menetapkan masuknya minggu depan,” katanya.
Meski sekolahnya belum masuk, ia sangat bersyukur Tim Pertamina Peduli bisa mampir ke desanya untuk setidaknya menyembuhkan sedikit luka trauma yang dialami oleh anak-anak sekitar. Dalam kegiatannya Pertamina Peduli berkeliling desa ke desa untuk memberikan bantuan logistik, kesehatan, dan mengatasi trauma pada anak-anak agar dapat menjalani hidup lebih semangat lagi.
“Alhamdulillah Pertamina Peduli datang ke desa kami. Jadi walaupun sekolah belum dibuka, anak-anak bisa bermain dengan teman-teman dibantu oleh tim Pertamina. Anak-anak bisa kembali tersenyum dan tertawa karena kegiatan yang diberikan Pertamina Peduli,” ungkap Radar.
Salah satu Relawan Pertamina dari MOR 1 Medan, Ainur Rofik mengatakan kegiatan trauma healing yang dilakukan oleh relawan Pertamina kepada anak-anak sekitar SD Inpres Sibowi adalah mengajak anak-anak pengungsi untuk bermain, mendongeng, bernyanyi dan menggambar sambil mewarnai. Selain itu Pertamina juga memberikan susu dan biskuit untuk penambah nutrisi bagi anak-anak.
“Kemudian ada story telling untuk anak-ank korban gempa, ini adalah salah satu bagian dari trauma healing. Melalui kegiatan menggambar, membaca cerita, salah satu edukasi mencuci tangan, ada pembagian nutrisi untuk anak-anak berupa susu dan biskuit, serta makanan ringan,” singkat Ainur Rofik.
Anak-anak sangat gembira dengan adanya kegiatan ini. Seperti yang dikatakan oleh salah satu anak kelas 5, Sahrul yang sangat antusias mengikuti kegiatan menggambar. “Saya senang bisa ikut gambar dan mewarnai dengan teman-teman lain dan ditemani oleh kakak kakak dari Pertamina. Kami diberi hadiah susu dan biskuit setelah selesai menggambar,” tutup Sahrul.*TRISNO/DK