Menggadang Potensi Gas di Ogan Komering

Menggadang Potensi Gas di Ogan Komering

14-PHE JOB PTOK Aktivitas Pengeboran Di Well JTB1xJAKARTA - Joint Operating Body Pertamina-Talisman Ogan Komering Ltd (JOB PTOK) sebagai perusahaan di bawah Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Talisman (OK) Ltd. berhasil melakukan beberapa langkah kebijakan dan kegiatan teknis sehingga berhasil memangkas operasinya dengan biaya sangat efisien. Kebijakan yang dilakukan di tengah turunnya harga minyak tersebut di antaranya adalah melakukan ne­gosiasi dengan beberapa vendor dan melakukan efisiensi kegiatan operasional perusahaan. Selain itu,  kegiatan teknis juga tetap dilakukan untuk menambah cadangan migas.

 

Kegiatan teknis yang membanggakan dari perusahaan ini adalah usahanya untuk tetap berkinerja tinggi. JOB PTOK baru-baru ini, pada 18 Juli 2016  mendapat penghargaan Cinta Karya Nusantara dari pemerintah melalui Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), atas kinerjanya dalam penggunaan produk dalam negeri pada setiap kegiatan usaha hulu migas. Sebagaimana diketahui, penghargaan ini hanya diberikan kepada 12 Kontraktor Kontrak Kerja Sama.

 

Dalam kegiatan pengeboran eksplorasi sumur NRM-1X, JOB PTOK juga meraih penghargaan berupa “Best Performance  2015 Exploration Well Onshore NRM-1X JOB PTOK”. Penghargaan ini diberikan terhadap proses kegiatan pengeboran yang paling efisien dari sisi pembiayaan dan hari operasi. Sebagai gambaran, untuk kegiatan serupa dengan tingkat kedalaman dan kesulitan yang sama biaya yang diperlukan sekitar US$ 2,851,976 dengan perencanaan dan estimasi harga yang bagus, JPTOK dapat melakukannya hanya dengan US$ 1,974,876 dengan perhitungan yang cukup detail.

 

Terkait dengan penemuan cadangan migas oleh JOB PTOK, patut diberikan apresiasi karena telah berhasil menemukan dan menambah cadangan sumberdaya gas dari sumur JTB-1 di wilayah kerja JOB PTOK dan saat ini sudah dilakukan uji produksi sumur.

 

Dari hasil uji produksi sumur JTB-1, estimasi sumberdaya (2C) yang berhasil ditemukan sebesar 57.7 BCF (9.6 MMBOE) dari lapisan reservoir Formasi Air Benakat dan 47.97 BCF (7.99 MMBOE) dari reservoir Formasi Gumai yang merupakan new play Eksplorasi pada blok ini.

 

Selain sumur JTB-1, JOB PTOK juga sedang melakukan uji produksi sumur Eksplorasi NRM-1 untuk mengkonfirmasi lebih lanjut tentang kemenerusan lapisan reservoir pada Formasi Air Benakat dan Gumai dan mengkonfirmasi indikasi hidrokarbon di Formasi Talang Akar dan Baturaja yang berpotensi mening­katkan jumlah sumberdaya gas dan minyak di blok ini.

 

Melalui empat interval tes yang dilakukan di sumur JTB-1, tiga interval tes menghasilkan hydrocarbon. Yaitu,  pada lapisan Upper Gumai menghasilkan laju alir 2.5 MMSCFD dengan tekanan reservoir 1.157 psi pada jepitan 56/64 inch,  pada lapisan Lower Air Benakat  berupa gas dengan rate optimum laju produksi sebesar 10.5 MMSCFD  dengan tekanan pori reservoir sebesar 966 psi  pada jepitan 64/64 inch, serta lapisan terakhir Upper Air Benakat berupa gas dengan rate 5.4 MMSCFD dengan tekanan pori reservoir sebesar 290 psi pada jepitan 64/64 inch.

 

Dengan adanya penemuan sumber hidrokarbon dari new play eksplorasi di masa akhir kontrak ini, maka potensi untuk pengelolaan blok pasca terminasi PSC akan semakin terbuka lebar. GM JOB PTOK Indra Shahab berharap kegiatan eksplorasi ini akan mengulang kesuksesan penemuan ca­dangan sumberdaya minyak dan gas bumi hidrokarbon yang telah dilakukan tim JOB PTOK di Air Serdang.• (Team JPTOK)

Share this post