Mengukur Tuah Tegal Pacing

Mengukur Tuah Tegal Pacing

Untitled -4Jakarta - Dalam menghadapi krisis harga minyak dunia yang sedang terpuruk, PT Pertamina (Persero) menempuh langkah strategis lewat kebijakan pengejawantahan lima pilar agar mampu bertahan (survive) dan dalam waktu bersamaan juga tetap tumbuh berkelanjutan (sustainable growth). Kebijakan tersebut ditempuh berkaitan dengan tugas yang dipikulkan pemerintah di atas pundak Pertamina, yakni dalam rangka mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Salah satu dari kelima pilar tersebut adalah, mempercepat proyek-proyek pengembangan dan memperkuat kegiatan Hulu, baik di dalam maupun luar negeri.

 

“Kita harus memperkuat sektor hulu sebagai ciri perusahaan energi yang besar dan berkelas dunia, dengan cara efektif dan efisien,” ucap Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina (Persero) dalam berbagai kesempatan. Lebih lanjut Alam, mengatakan bahwa percepatan project tidak semata harus sesuai dengan on budget, on target, dan on schedule (OTOBOS) namun juga dapat memberikan on refund. Selain itu, meski kondisi pasar minyak dunia sedang lesu upaya-upaya peningkatan dan penambahan produksi migas serta panas bumi akan terus dilakukan dengan pengeboran sumur baru berbasis paradigma melakukan pengeboran bukan at any cost, tapi harus melalui praktik-praktik operation exellence untuk mencari migas dengan langkah-langkah yang efektif serta efisien, baik secara organik di dalam negeri maupun lewat kebijakan anorganik dan ekspansi ke mancanegara.


Sejalan dengan kebijakan tersebut, dalam rangka mem­percepat monetisasi temuan eksplorasi di struktur Tegal Pacing, PT Pertamina EP (PEP) melalui Cikarang Tegal Pacing Development Project (CTDP) terus me­ningkatkan kegiatan pengembangan de­ngan melakukan pengeboran sumur baru di Tegal Pacing. Setelah berhasil melakukan pengeboran sumur Tegal Pacing (TGP)-03 dengan produksi 3,55 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dan TGP-05, produksi 4.95 MMSCFD, pada akhir Oktober 2016, lalu CTDP juga sukses menyelesaikan pengeboran sumur terakhir dalam 2016 di struktur Tegal Pacing, yaitu lokasi TGP-04. “Syukur Alhamdulillah, berdasarkan hasil uji produksi, ketiga sumur baru di struktur Tegal Pacing berhasil mendapatkan gas,” ungkap Indra Priatna, General Manager CTDP.


Sumur Tegal Pacing (TGP)-04 merupakan sumur terakhir yang dibor selama 2016, ini berlokasi di Desa Sumber Sari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, atau  sekitar 20 km arah tenggara dari lapangan Pondok Makmur. Lokasi TGP-04 ditajak dengan Rig PDSI #16.2/NT45 M 550 HP  pada 10 Oktober 2016 dan diselesaikan (released) dalam waktu 19 hari operasi (28 Oktober 2016) dengan kedalaman  akhir 752 m dalam Formasi Parigi. Hasil uji produksi sumur pengembangan TGP-4 secara MIT (Modified Isocronal Test) mencatatkan rate gas sebesar 5,58 MMSCFD dengan menggunakan bean size 13 mm  (extended flow) dari lapisan reservoir Batugamping Formasi Parigi, pada selang 734 – 739 m.

 

 “Dalam rangka efisiensi, tahap uji produksi  dilakukan secara Rigless dengan realisasi anggaran senilai 40% (tanpa uji produksi) dari AFE Budget,” tambah Indra mewartakan upaya meningkatkan efisiensi operasi pengeboran yang dilakukan jajaran CTDP.


Menurut Indra, setelah pengeboran sumur TGP-04, akan dilakukan pengeboran lokasi selanjutnya di struktur Cikarang. Pada struktur Cikarang akan dilakukan pengeboran 1 sumur yaitu sumur CKR-03. Berdasarkan POD, cadangan yang diharapkan didapat dari Lapangan Tegal Pacing dan Cikarang sebesar 60 Milyar kaki kubik gas (BCFG), dengan program pengeboran pengembangan sebanyak 4 sumur, yaitu TGP-03, TGP-04, TGP-05 & CKR-03 di 2016, serta 3 sumur workover, yakni TGP-01, TGP-02, dan CKR-01. “Dengan selesainya pengeboran sumur Cikarang dan Tegal Pacing, maka direncanakan akani berproduksi pada 2017, sambil menunggu pemasangan pipa Flow Line dan Trunk Line dari Lapangan Tegal Pacing – Cikarang menuju Block Station Pondok Makmur.  Setelah proses pemisahan di Block Station Pondok Makmur gas dimaksud dikirim melalui jalur pipa ke Fasilitas Produksi Pondok Tengah,” terang Indra.


Keberhasilan pengeboran ketiga sumur pengembangan hasil temuan eksplorasi di Struktur Tegal Pacing tidak lepas dari kerja sama semua pihak, antara lain: Drilling Departement, Bussiness Partnership,  PDSI, Para Mitra, Aparat Pemerintahan, dan Masyarakat sekitar lokasi pengeboran. “Segenap Manajemen CTDP,  PT Pertamina EP mengucapkan rasa syukur dan terimakasih atas dukungan semua pihak terkait,” ucap Indra merespon kesuksesan dan kelancaran kegiatan CTDP selama ini.


Dalam rangka menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar, jajaran CTDP senantiasa membina komunikasi harmonis lewat program community development dan community relations, antara lain berupa pengobatan massal yang dilaksanakan di Desa Karang Patri, Kecamatan Pebayuran pada 17 November 2016, yang diikuti sekitar 500 orang.•DIT.HULU

Share this post