Bak mentari muncul menampakkan diri mengiringi kicauan simfoni burung-burung pagi, Brigade 200 K - bagian dari strategi Brigade 300K – yakni upaya membuat lompatan perolehan produksi tambahan sebesar 200 ribu BOPD pada akhir 2014, mulai memperlihatkan wujudnya. Pada 8-9 Maret 2013 yll, di Bandung berlangsung Chalenge Sesion dalam rangka mereview proposal pengembangan lapangan Rantau, Tanjung, Tempino, dan Bajubang, sebagai bagian dari upaya meningkatkan produksi lapangan-lapangan tersebut.
Evaluasi terhadap 4 proposal pengembangan asset produksi dimaksud dipimpin langsung oleh Syamsu Alam, Presiden Direktur Pertamina EP. Dalam pembukaannya Alam menegaskan bahwa acara ini diniatkan untuk menyempurnakan proposal yang telah disusun oleh masing-masing manajemen lapangan. Untuk itu, dihadirkan sejumlah challenger di antaranya Djohardi Angga Kusumah (SVP USP & OE), Doddy Priyambodo (Direktur Eksplorasi PEP), Landong Parasi T. Silalahi (VP Technical Support PEP), Meidawati (VP Strategic Planning & Risk Management PEP) dan Bob Wikan H. Adibrata (GM Tiung Biru PEPC).
Dalam kesempatan tersebut, untuk kesekian kalinya Alam menekankan kepada para general manager (GM) dan field manager (FM), hendaknya mereka mengenal benar aset yang dikelolanya. Mereka harus tahu persis aset yang dikelolanya, berapa besar potensinya, dan apa saja yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan produksi. Memahami keberadaan dan kekayaan aset sungguh merupakan keniscayan bagi pemegang aset eksplorasi dan produksi. “Dengan pemahaman ini diharapkan seluruh rencana kerja dan keputusan bisnis senantiasa berdasarkan kondisi riil aset yang ada,” tegasnya.
Secara berurut, para koordinator masing-masing lapangan menyampaikan rencana pengembangan lapangannya. Seluruh proposal pengembangan ini mendasarkan pada asumsi bahwa proyek tersebut diizinkan untuk menunjukkan mitra secara langsung baik dalam upaya pengadaan barang maupun pembangunan fasilitas produksi, sehingga dapat memotong rantai proses sampai 1 hingga 1,5 tahun. Dengan demikian penambahan produksi dari empat lapangan ini dapat terwujud minimal sesuai target, sehingga mampu mendukung strategi Brigade 200K, yaitu memanen tambahan produksi Pertamina sebesar 200 ribu BOPD pada akhir 2014.
Melihat rentang perspektif jangka panjang, konsep pengembangan masing-masing lapangan itu diproyeksikan sebagai berikut: