JAKARTA - Beratnya menjaga reputasi perusahaan di tahun 2014 yang merupakan tahun Pemilu dan Pilpres, memang terasa berat. Para Corporate Secretary BUMN harus pandai menyiasati permintaan yang datang dari orang-orang partai politik yang meminta jatah ini dan itu.
Demikian persoalan tersebut diangkat dalam diskusi Sinergi Corporate Secretary BUMN 2014 dengan tema “Menjaga Reputasi Perusahaan di Tahun Politik”, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, pada Rabu (16/4). Diskusi yang diselenggarakan majalah BUMN Track dibuka oleh Staf Ahli Bidang SDM dan TI Menteri BUMN A. Pandu Jayanto. Bertindak sebagai narasumber ialah Corporate Secretary Pertamina Nursatyo Argo, Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk. Nixon Napitupulu dan Staf Ahli Bidang Investasi dan Sinergi Kementerian BUMN Herman Hidayat, selain Pemimpin Redaksi BUMN Track Hadi M. Djuraid yang bertindak selaku moderator.
Dalam kesempatan tersebut Nursatyo Argo menegaskan, reputasi bagi perusahaan merupakan hal yang mahal. Karena itu tidak bisa dilakukan ala kadarnya.
Argo menyontohkan kasus tumpahan minyak BP di Teluk Meksiko tahun 2009. “Hanya dalam waktu 4 tahun, BP mampu menyelesaikan masalah. Walaupun mereka harus menjual asetnya. Hasilnya, reputasi BP sampai sekarang tetap terjaga,” lanjut Nursatyo.
Di tahun 2014 ini, Indonesia mengadakan Pemilu yang akan menghasilkan stakeholders baru BUMN, yaitu pemerintahan dan anggota DPR baru. “Karena itu, Corporate Secretary harus bisa memetakan pesan utama yang dikehendaki oleh stakeholders. Dalam hal Pertamina, kuncinya adalah security of supply dan kualitas BBM. Selanjutnya adalah transparansi,” kata Nursatyo.
Sementara Nixon dari Bank Mandiri menyebutkan kehidupan sebuah bank tergantung pada dua hal, yaitu likuiditas dan reputasi. “Likuiditas untuk sebuah bank itu ibarat darah. Kalau likuiditasnya habis, maka bank itu akan tutup,” kata Nixon.
Sedangkan reputasi buruk dapat menjatuhkan bank. “Jadi bukan credit risk, bukan pula operation risk yang akan menjatuhkan bank,” ujarnya. Diskusi pun berlanjut dengan tanya jawab yang berlangsung seru dan memasuki area yang bersifat politis.•URIP