BANDUNG - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dan Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Pertamina berskala kecil 3 MW di Kamojang, (28/2).
Peninjauan ini dilakukan sehubungan dengan uji coba interkoneksi antara pembangkit dan jaringan PLN, untuk diketahui lebih jauh tentang daya tahan dan keandalannya.
PLTP 3 MW ini merupakan PLTP pertama di Indonesia yang menggunakan komponen mayoritas hasil buatan dalam negeri. Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sekitar 70% yang digunakan dalam pembangkit listrik itu merupakan hasil karya anak bangsa.
Menristekdikti Mohamad Nasir menyampaikan apresiasi terhadap prestasi yang berhasil ditorehkan berbagai pihak dalam mengembangkan potensi panas bumi ini. Menurutnya, permasalahan pengembangan bisnis ini oleh anak negeri terletak pada tidak sinkronnya misi pendidikan tinggi, dunia usaha dan peneliti.
“Persoalan riset kita selama ini memang tidak bisa sinkron dengan industri, sehingga biaya riset menjadi besar. Karenanya, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) perlu diapresiasi sebab mampu memberi ruang pada BPPT untuk melakukan pengembangan PLTP,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto mengungkapkan, program nawacita pemerintah dalam penyediaan listrik di seluruh nusantara mustahil dilakukan tanpa mengembangkan teknologi panas bumi. “Tanpa riset, panas bumi akan sulit berkembang. Titik tolak riset penting sekali. Sehingga kita perlu riset-riset yang qualified dan mandiri,” jelas Agus.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasi PGE Ali Mundakir menyebutkan, keberhasilan PLTP 3 MW menjadi sejarah baru penerapan PLTP small scale di wilayah Indonesia Bagian Timur.
“Melalui pengembangan PLTP 3 MW ini, diharapkan mampu mensubtitusi 300 PLTD dengan masing-masing berukuran 3 MW di Indonesia bagian timur dan diharapkan mampu menghidupkan industri ketenagalistrikan lokal dan menciptakan lapangan kerja,” papar Ali.
Turut mendampingi Menristekdikti pada kunjungan tersebut Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati, Kepala BPPT Unggul Priyanto, dan Rektor UGM Dwikorita Karnawati. •PGE