Menteri ESDM : Pertamina Siap Kembangkan Energi

JAKARTA - Pertamina dinilai siap mewujudkan pengembangan energi demi mencapai kedaulatan energi yang menguatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal tersebut ditegaskan Menteri ESDM Ignasius Jonan saat memaparkan sembilan program strategis nasional Kementerian ESDM pada acara Kompas 100 CEO Forum, yang digelar di Dian Ballroom Lantai 11 Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan (29/11/2017).

Sembilan program tersebut, yaitu perbaikan bauran energi, pembudayaan konservasi energi, eksplorasi migas secara agresif, peningkatan produksi dan lifting migas, pembangunan infrastruktur migas, pembangunan pembangkit 35.000 MW, pembangunan industri penunjang sektor energi, hilirisasi industri mineral dan batubara, serta konsolidasi industri tambang.

Sejalan dengan program tersebut, salah satu hal yang sudah dilakukan Pertamina ialah menyalurkan energi ke penjuru negeri. Selain itu, dalam mewujudkan upaya pemerintah untuk mendukung ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah agar berdaya saing tinggi Pertamina memberi subsidi LPG 3 kg yang tepat sasaran yaitu segmen rumah tangga sebesar 57 juta rumah tangga dan segmen usaha mikro sebanyak 2,3 juta pelaku usaha yang direncanakan dilakukan serentak 1 Februari 2018 mendatang.

Sementara itu, di hadapan direksi BUMN, kepala daerah, para CEO pilihan Kompas, dan pemimpin asosiasi usaha, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, banyak kemajuan dalam bidang ekonomi yang sudah dicapai. “Sejak tahun 1997, pertama kalinya dalam 20 tahun Indonesia diberikan status layak investasi oleh tiga lembaga rating, Standard and Poor’s, Moody’s, dan Fitch Rating’s," ujarnya.

Peringkat lainnya, lanjut Jokowi, dalam kemudahan usaha menurut World Bank, Indonesia naik ke peringkat 91. Artinya, dalam dua tahun lompatan kita naik 34 posisi. Tidak hanya itu, menurut survei The United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Indonesia berada di posisi 4 dari sebelumnya di peringkat 8 untuk prospek negara tujuan investasi.

"Tahun depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan mencapai 5,4% untuk memenuhi target tersebut pembangunan infrastruktur oleh pemerintah terus dilakukan di berbagai wilayah Indonesia, diantaranya Maluku, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara," jelasnya.

Jokowi mengakui, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran strategis dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu, pemerintah berupaya mendorong BUMN untuk lebih aktif mendukung ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah agar berdaya saing tinggi. Hal ini dipercaya dapat turut berkontribusi positif bagi laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam forum bertajuk “Kebijakan Ekonomi Makro 2018 untuk Menjaga Pertumbuhan Berkualitas” ini juga dijelaskan bahwa ada sebuah peluang bisnis, terutama potensi di daerah dan pariwisata yang dapat menjadi momentum ekonomi yang membaik. Hal ini disebabkan oleh pembangunan infrastruktur, teknologi, dan globalisasi.*INDAH/ft. TRISNO

Share this post