Menteri Negara BUMN dan Direktur Pemasaran Pertamina Tinjau Pendistribusian BBM di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Menteri Negara BUMN dan Direktur Pemasaran Pertamina Tinjau Pendistribusian BBM di Perbatasan Indonesia-Malaysia

24-MOR6-menteri BUMNTANJUNG SELOR - PT Per­tamina (Persero) sudah ber­komitmen melayani ma­syarakat dalam pendis­tribusian bahan bakar mi­nyak (BBM) ke wilayah perbatasan dan pedalaman. Hal ini dibuktikan dengan mengoperasikan pesawat dalam mendistribusikan BBM hingga ke Krayan. Upaya ini merupakan strategi Pertamina dalam menjaga ketahanan energi di wilayah Kalimantan Utara.

 

Bertempat di Bandara Internasional Juwata Tarakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyaksikan langsung pengisian BBM ke dalam pesawat untuk di­terbangkan langsung ke perbatasan Indonesia-Ma­laysia, pada (10/10). Pengangkutan BBM dengan pesawat ha­rus dilakukan Pertamina, meng­ingat selama ini wilayah Krayan tak pernah tersentuh distribusi BBM Pertamina.

 

Beberapa kebijakan juga ditempuh guna mendukung ketahanan energi di wilayah Kalimantan Utara, di antaranya melakukan pendistribusian Bright Gas 5,5 kg di Tanjung Selor. Dengan adanya pendistribusian Bright Gas 5,5 kg, dapat di­pastikan kebutuhan elpiji di Tanjung Selor bisa terpenuhi.

 

Pemerintah Provinsi Ka­limantan Utara juga sangat mendukung upaya Pertamina ini. Hal ini ditandai dengan penyerahan simbolis Bright Gas 5,5 kg dari Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang kepada Gubernur Ka­limantan Utara Irianto Lam­brie yang disaksikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. 

 

Dalam kesempatan tersebut, Rini menyatakan, bakal ada penambahan titik pengiriman BBM bersubsidi di kawasan perbatasan. Saat ini, masyarakat Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan sudah merasakan BBM bersubsidi. Kapasitas pengiriman BBM ke Krayan juga bakal ditingkatkan menjadi 8 ribu liter per hari.

 

“Saya sudah menyam­paikan ke Pertamina. Pengi­riman BBM di perbatasan nanti akan jadi lima titik. Akhir tahun ini semoga bisa dikasih semua,” ungkapnya.

 

Lima titik yang akan men­dapatkan kiriman BBM dari Pertamina tersebut, yaitu Kecamatan Krayan, Kecamatan Krayan Selatan, Kecamatan Long Ampung, Kecamatan Lumbis dan Ke­camatan Sebuku. “Semoga tahun 2017 sudah terwujud warga perbatasan bisa dapat BBM bersubsidi,” katanya.

 

Dengan adanya pe­nam­bahan titik pengiriman ini, Gubernur Ka­limantan Utara Irianto Lam­brie mengatakan, akan sangat membantu masyarakat di perbatasan. Apalagi harga BBM di perbatasan cukup mahal. Dengan pengiriman dari Pertamina, masyarakat perbatasan bisa menikmati BBM bersubsidi dengan har­ga yang sama dengan har­ga nasional. Untuk distribusi bahan bakar ke Krayan yang saat ini berjalan, Pertamina dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mendatangkan pesawat jenis Air Tractor dari Kanada. Sejauh ini, penyaluran BBM sudah berjalan dengan nor­mal.

 

Jalur udara merupakan pilihan paling memungkinkan untuk dilakukan saat ini. Karena tidak ada akses darat menuju ke Krayan, se­hingga penyaluran BBM harus menggunakan pesawat. BBM diangkut dari TBBM Tarakan ke Bandara Juwata. Selanjutnya diangkut menggunakan pesawat Air Tractor (AT 802) menuju Bandara Yuvei Semaring, Long Bawan, dan Krayan.•bm

Share this post