Merentang Kinerja PHE Jambi Merang

Merentang Kinerja PHE Jambi Merang

20-JOBPTJM (23)Jakarta - Setelah berhasil mencatatkan kinerja produksi positif sepanjang 2016 yang lalu, meski harga crude dunia masih belum menggembirakan, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) kembali mampu mempertahankan prestasi tersebut pada Kuartal I/ 2017 dengan produksi minyak sebesar 63 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan produksi gas  sebanyak 723 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD). “Jumlah produksi minyak sama dengan pencapaian Kuartal - I tahun lalu. Sementara produksi gas mulai menunjukkan peningkatan meski belum signifikan, yakni sebesar 723 MMSCFD  dari 722 MMSCFD pada kuartal pertama tahun lalu,” ucap R. Gunung Sardjono Hadi, Presiden Direktur PHE beberapa waktu yang lalu.

 

Gunung mengungkapkan keberhasilan produksi minyak diperoleh dari kenaikan share PHE Offshore North West Java (ONWJ) setelah masa terminasi bulan Januari lalu, serta peningkatan produksi Joint Operating Body Pertamina Talisman Jambi Merang (JOB PTJM) dan PHE NSO. Sedangkan tambahan produksi gas disumbang oleh PHE West Madura Offshore (WMO) dan PTJM. “Pada 2016 kemarin revenue PHE sangat tergantung dari kinerja 5 Wilayah Kerja unggulan, yakni ONWJ, WMO, Senoro Toili, Jambi Merang, dan Grissik,” imbuh Gunung.

 

Sebagai salah satu dari 5 WK contributor utama PHE tahun lalu, JOB PTJM terus bergiat mencari berbagai kiat untuk mempertahankan capaian pada 2017, ini. Hal tersebut dapat diurut dari tampilan kinerja JOB PTJM priode Triwulan-I/2017 dengan raihan produksi sebesar 73 MMSCFD dari target year to date (YTD) Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017 sebesar 87 MMSCFD (tahun lalu 84 MMSCFD). Sedangkan produksi kondensat sekitar 3.700 barrel kondensat per hari (BCPD) dari target YTD RKAP 2017 sebesar 4.049 BCPD (pada 2016 sejumlah 4.100 BCPD). “Target produksi JOB PTJM ditetapkan berdasarkan kemampuan penyerapan dari masing-masing pembeli. Sementara kemampuan maksimal produksi JOB PTJM adalah 155 MMSCFD dan 6.000 BCPD atau setara dengan 32.724 BOEPD,” papar Kukuh Kuncoro, General Manager JOB PTJM. Lebih lanjut Kukuh menjelaskan, JOB PTJM sejak jatuhnya harga minyak dunia pada pertengahan 2014 lalu telah melakukan berbagai langkah strategis supaya penyerapan gas oleh para buyer tetap berjalan maksimal. Kebijakan tersebut, terutama mengoptimalkan serapan oleh anchor buyer (PT PLN) serta mengusulkan realokasi gas yang tidak terserap kepada pembeli baru. “Menteri ESDM, sejak Desember 2016 telah menyetujui alokasi baru gas JOB PTJM kepada PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero),” terang Kukuh mewartakan kebijakan perluasan pasar yang diambilnya.

 

Terkait dengan kebijakan upaya peningkatan efisiensi di segala lini, JOB PTJM terus melakukan berbagai langkah yang rekam jejaknya terlihat dari penurunan cost per barel setiap tahunnya. Pada 2016, lalu JOB PTJM berhasil melakukan efisiensi sebesar 16% dengan menekan angka cost per barel original RKAP 2017 sebesar US$ 8.5/BOE menjadi US$ 7.1/BOE (outlook 2017). Program efisiensi yang ditempuh antara lain dengan melakukan renegoisasi terhadap kontrak-kontrak yang sedang berjalan, monitor secara berkala terhadap pengeluaran biaya, rekalkulasi program dan berbagai struktur biaya baik investasi maupun operasi, melakukan kebijakan eksekusi hanya pada program yang memberikan gain besar dan quick yielding. “Meski melakukan efisiensi disegala lini bisnis, kami tidak menomorduakan HSSE (Health, Secure, Safety, Environment) dalam melaksanakan kegiatan,” aku Kukuh menggambarkan betapa pentingnya aspek HSSE. Menurut Kukuh, sejak 2004 hingga 2016 total keselamatan jam kerja di JOB PTJM mencapai 31.106.952 jam, serta tidak ada kasus LTI (Lost Time Injury),Fatality, dan TRIR (Total Recordable Incident Rate).

 

Proper Emas

Di samping terus berupaya menjaga produksi, Kukuh menjelaskan bahwa JOB PTJM juga sangat peduli pada lingkungan, baik lingkungan fisik terkait dengan sampah, limbah polusi, dan upaya pelestarian lingkungan, maupun lingkungan sosial. Program-program yang mencerminkan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar turut andil membantu kelancaran operasi JOB PTJM dalam peningkatan produksi yang berkelanjutan. Lewat program manajemen pengelolaan lingkungan, pada 2016 lalu JOB PTJM berhasil mempersembahkan Proper Emas, yang dianugerahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Prestasi tersebut diraih melalui program andalan, Sekolah Cinta Bumi di SDN 3 Berau yang fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di sekolah sekitar daerah operasi hingga memperoleh predikat sebagai Sekolah Percontohan Tingkat Kabupaten. “Tahun ini, kami terus mengembangkan program yang telah berjalan dan melakukan replikasi ke desa lain di sekitar wilayah operasi, serta terus berinovasi dalam melakukan empowerment masyarakat,” jelas  Kukuh.

 

Kukuh menambahkan di samping program unggulan tersebut, kebijakan community em­powerment juga dilakukan melalui program On the Job Training, Budidaya Tanaman Obat dan Sayur Keluarga (TOSGA) serta Pojok Sulam Tenun Kreatif yang telah menghasilkan paten motif Jelutung. “Kegiatan ini terbukti mampu memberikan pendapatan tambahan bagi keluarga dan meningkatkan kemampuan kaum wanita di desa binaan sekitar wilayah operasi JOB PTJM,” pungkas Kukuh.•DIT.HULU

Share this post