Mobil Berbahan Bakar CPO dan Algae

Mobil Berbahan Bakar CPO dan Algae

BBM_AlgeaJAKARTA – Biodiesel memang sudah seringkali kita dengar sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan, namun belum banyak yang mengetahui Biodiesel generasi ke-3 yaitu Hydrotreated Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Algae Oil yang penelitiannya dilakukan oleh Research and Development (R&D) Direktorat Pengolahan Pertamina.

 

Saat ini produk tersebut sedang dalam tahap pengembangan dan uji coba. Inovasi produk ini dilakukan untuk ketahanan energi nasional atau Security Supply of Energy, menghasilkan energi terbarukan, green fuel dan mengurangi emisi gas karbon. Hasil penelitian yang dilakukan oleh R&D tersebut menunjukkan bahwa kualitas hydrotreated biodiesel setara Euro 4 atau Euro 5.

 

“Beberapa spesifikasi produk ini lebih unggul dibandingkan biodiesel pada umumnya, karena kualitas produk ini kandungan sulfurnya lebih rendah yaitu kurang dari 3 ppm dan cetane indexnya lebih tinggi yaitu > 65. Bisa dikatakan produk ini high quality” ungkap Jr. Engineer II Product & Process Development, Rizki Ekananda saat menjelaskan dalam ajang Refining Day, di Kantor Pusat, Senin (26/1).

 

Teknologi ini 100 % Minyak Nabati yang bersumber dari CPO, jelantah, nyamplung, coconut dan, algae untuk menjadi minyak Diesel. Potensi ini rencananya akan diterapkan di LCO Treater RU VI Balongan pada 2016.

 

Rizki mengatakan bahan baku CPO mudah ditemukan begitu pula dengan algae dinilai selain mudah ditemukan merupakan jenis tumbuhan yang paling cepat tumbuh di alam.

 

Inovasi ini tentunya membawa dampak positif bagi Pertamina dan masyarakat. Bagi Pertamina, akan mengurangi ketergantungan atas crude oil, meningkatkan corporate image Pertamina sebagai penghasil teknologi ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan atas teknologi proses dan katalis dari luar secara bertahap dan menunjukkan Pertamina mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.

 

Sedangkan dampak bagi masyarakat sebagai security of supply energy yaitu pemanfaatan sumber daya alam nabati di Indonesia, mengurangi dampak lingkungan, kemandirian bangsa di bidang teknologi dan tentunya masyarakat mendapatkan produk yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.•IRLI

Share this post