MOR VI Siapkan Avtur Tiga Kali Lipat untuk Antisipasi Penambahan Kloter Haji

MOR VI Siapkan Avtur Tiga Kali Lipat untuk Antisipasi Penambahan Kloter Haji (1)

9-MOR6_resizeBALIKPAPAN -   Marketing Ope­ration Region (MOR)VI Kalimantan menambah pasokan Avtur dengan total 5.057 KL di dua ban­dara di Kalimantan yang akan melak­sanakan keberangkatan ja­maah haji, baik untuk ke­be­rangkatan maupun untuk ke­pulangan. Dua Bandara tersebut adalah Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balik­papan dan Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin.

 

Hal tersebut dilaporkan oleh Region Manager Aviation MOR VI, Delfi, dalam Management Walkthrough (MWT) yang dilakukan oleh SVP Non Fuel Marketing, B. Trikora Putra, didampingi VP Do­mestic Gas, Kusnendar dan GM Marketing Operation Region VI, Yanuar Budi Har­tanto, di DPPU Sepinggan, Balikpapan (26/7).

 

Delfi  menjelaskan, pe­ningkatan pasokan yang le­bih banyak ini merupakan antisipasi terhadap perubahan pesawat yang digunakan untuk mengangkut jamaah haji dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan yang pada tahun lalu menggunakan pesawat Airbus 330, sementara tahun ini menggunakan pe­sa­wat boeing – 747 yang me­miliki kebutuhan Avtur lebih besar. Penerbangan jamaah haji perdana dari Balikpapan dilakukan pada 30 Juli 2017.

 

Sedangkan peningkatan pasokan Avtur di Bandar Udara Syamsudin Noor Ban­jarmasin untuk mengantisipasi dua hal. Yaitu, penambahan kloter penerbangan sebanyak 3 kloter dibanding tahun lalu serta penerbangan jamaah haji dari Banjarmasin langsung ke Jeddah, Arab Saudi, sehingga pengisian full dilakukan di Ban­jarmasin. “Tahun lalu pe­nerbangan tersebut transit dulu di Batam sehingga tidak sepenuhnya kebutuhan Avtur dipenuhi dari Banjarmasin,” ungkap Delfi.

 

Selain persiapan haji, SVP Non Fuel Marketing juga meninjau progress pem­bangunan DPPU Sepinggan yang terdiri dari penambahan tangki dan pembuatan hyd­rant pit untuk pengisian Avtur di Bandara tersebut yang diha­rapkan selesai akhir 2018.

 

Kepala DPPU Sepinggan, Julian Hanafiah Lubis menga­takan, “Penggunaan hydrant pit di Bandara Sepinggan juga sangat baik untuk aspek safety karena ruang gerak di area parkir pesawat di Bandara Sepinggan yang termasuk kecil sehingga ku­rang nyaman untuk manuver refueler berkapasitas besar.”

 

Ia memperkirakan, hanya dibutuhkan dua unit refueler apabila hydrant pit sudah efektif, terutama untuk pe­sawat carter yang tidak parkir di area parkir pesawat reguler lainnya.

 

Sebelum ke DPPU Se­pinggan, MWT dilakukan di Kantor Region MOR VI dan Depot LPG Balikpapan pada hari yang sama.• MOR VI

Share this post