Move On, Agen dan Pangkalan Elpiji di Aceh Gunakan Cashless Payment

ACEH – Mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), Pertamina menggalakkan implementasi cashless payment system untuk agen dan pangkalan Elpiji di Aceh.  Sistem ini juga mendukung rencana distribusi Elpiji tertutup yang akan ditetapkan pemerintah tahun depan.

"Cashless payment system Elpiji adalah sistem untuk pangkalan melakukan transaksi pemesanan maupun pembayaran Elpiji kepada agen secara non tunai. Lewat sistem ini, keandalan stok Elpiji di pangkalan meningkat," tutur Roby Hervindo, Unit Manager Communication & CSR MOR I.

Roby menambahkan, verifikasi jumlah tabung Elpiji yang dibeli sesuai dengan harga tabung yang dibayarkan oleh pangkalan elpiji. Sehingga, konsumen dipastikan dapat membeli Elpiji 3kg sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) bila membeli di pangkalan resmi Pertamina.

 

Keuntungan lainnya adalah agen Elpiji dapat melakukan pencatatan transaksi secara waktu nyata (real time) dan otomatis sehingga lebih akurat. Selain itu, dengan pembayaran non tunai juga meningkatkan sisi keamanan. Karena pangkalan tidak perlu mengumpulkan uang tunai untuk pembayaran. 

Hingga kini, sudah 65 agen Elpiji di wilayah Aceh sudah menerapkan sistem transaksi non tunai. Sementara dari total 2.761 pangkalan, lebih dari 2.300 nya telah menerapkan. “Penerapan cashless payment Elpiji sudah 100 persen di wilayah Aceh, kami optimis untuk penerapannya di pangkalan hinga akhir tahun 2019 juga mencapai 100 persen,” ujar Roby.

Roby menambahkan, untuk wilayah Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut, sebanyak 461 dari total 489 agen atau 94 persen sudah menerapkan sistem ini. Untuk pangkalan, lebih dari 16 ribu dari total 21 ribu atau 76 persen sudah menerapkannya.

Pada setiap aplikasi bank ini, terhubung host-to-host dengan Sistem Monitoring Penyaluran LPG 3kg (Simol3k) Pertamina. Integrasi sistem ini juga mempermudah Pertamina dalam memonitor penyaluran Elpiji 3 kg yang disalurkan baik kepada Agen maupun pangkalan.

Adapun hingga Juli 2019, konsumsi Elpiji bersubsidi 3kg di wilayah Aceh mencapai hampir 18 juta tabung. Sedangkan konsumsi Elpiji non subsidi Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg mencapai lebih dari 220 ribu dan lebih dari 93 ribu tabung.*MOR I

Share this post