Sungai Gerong- Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto melakukan Management Walkthrough (MWT) di Kilang Plaju-Sungai Gerong pada Sabtu, (25/7). Dwi Soetjipto didampingi Direktur Pengolahan, Rachmad Hardadi beserta SVP dan VP di lingkungan Direktorat Pengolahan serta General Manager dan tim manajemen RU III.
Dalam kunjungannya, Dwi Soetjipto menyambangi ruang kendali atau control room unit Utilities dan RFCC RU III. Di kedua tempat tersebut, Dwi menyapa para pekerja on-duty. Rombongan berdiskusi dengan GM dan Tim Manajemen RU III membahas operasional kilang khususnya permasalahan jalur distribusi crude ke Kilang RU III, kelancaran operasional tiap unit kilang serta sosialisasi produk Pertalite. Berikutnya, kunjungan dilanjutkan dengan temu sapa dan dialog bersama para pekerja RU III di Gedung Arjuna, HSE TC Sungai Gerong.
Dalam dialog yang digelar, Dwi mengungkapkan kebahagiaannya dapat bertemu sapa dengan para pekerja, dan memuji kinerja operasional RU III yang sejauh ini telah berjalan dengan lancar dan baik, khususnya dalam mengatasi kebutuhan supply BBM H-1 sampai H+7 pada hari raya Idul Fitri lalu.
Selain itu, Dwi mengapresiasi keberhasilan RU III dalam mempertahankan peringkat PROPER Hijau selama dua tahun berturut-turut serta perolehan 45 Juta jam kerja aman oleh RU III hingga bulan Juli 2015. “Sangat penting bekerja selamat, sehat dan lingkungan yang baik. Karena ini adalah ukuran dari sebuah world class company, HSSE harus menjadi hal pertama dan utama. No excuses dan tidak ada toleransi,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dwi juga menjelaskan kinerja bisnis Pertamina di tengah-tengah kondisi persaingan bisnis yang semakin kompetitif.
Dwi mengimbau agar para pekerja menyadari betul kondisi perusahaan. Tidak ada jalan lain untuk Pertamina, kecuali dengan para pekerja yang bersatu, tanpa sekat dan silo dan tidak jalan sendiri-sendiri.
“Kita harus bersatu untuk mengefisienkan investasi kita. Ke depan, penggunaan investasi kita masih luar biasa besar. Jangan sampai ada kegiatan yang sebenarnya sama, hanya karena tidak ada kordinasi dan masing-masing jalan sendiri,” pesannya.
Produksi upstream yang masih rendah dan hanya menguasai 23% dari produksi migas nasional, kebutuhan impor produk yang hampir mencapai 50% serta keterbatasan infrastruktur yang menghambat bisnis pun turut menjadi permasalahan yang dipaparkan oleh Dwi.
Untuk menghadapi berbagai permasalahan tersebut, Dwi mengajak para pekerja agar membangun mindset bahwa Pertamina adalah energi bagi kita semua. “Kita harus berpikir Pertamina sebagai perusahaan energi, dimana energi 20 tahun ke depan itu seperti apa yang dapat kita kelola. Kita tidak boleh terlena dan terlalu asyik dengan minyak dan gas. Kita harus mulai dari sekarang untuk mengembangkan energi bagi 20 tahun mendatang,” tutur Dwi.
Dwi kembali menegaskan pentingnya penerapan budaya 6C, HSSE serta semangat Pertamina satu dan sinergi untuk bergerak dan bekerja bersama untuk membawa Pertamina ke arah yang lebih baik.Di akhir, Direktur Pengolahan Rachmad Hardadi melanjutkan paparan dengan penjelasan mengenai progress proyek pengembangan kilang (RDMP) dan pembangunan new grass root (NGR) refinery.
Hardadi turut berpesan empat hal kepada para pekerja RU III. “Tidak bekerja setengah-setengah, berikan kinerja terbaik bagi perusahaan, tunjukkan bahwa Anda memang layak dan kompeten untuk bekerja di Pertamina, bekerja no accident dan incident, serta saling bekerja sama, mengingatkan, kompak, demi mewujudkan satu Pertamina,” ujarnya.Acara ditutup dengan sesi tanya jawab.•RUIII