Jakarta – Dalam rangka meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), PT Nusantara Regas sepakat untuk melakukan penandantanganan Pakta Integritas, Prinsip Dasar Perusahaan dan Guide Book Corporate Identity.
Penandatanganan yang berlangsung di di Prambanan Room Hotel Grand Sahid, Rabu (19/12) ini dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan selaku Komisaris Utama Nusantara Regas, Direktur Utama Nusantara Regas, Hendra Jaya, jajaran komisaris dan direksi Nusantara Regas serta tim manajemen dan seluruh insan Nusantara Regas.
“Saya ingin Nusantara Regas bisa tumbuh berkembang dengan cepat dan dengan kita melakukan penandatanganan ini saya makin yakin bahwa ekspansi ke depan akan lebih luas dan menuju tahun 2013 kita akan bisa lebih maju,” ucap Karen.
Dengan hadirnya Direktorat Gas & Power di Pertamina, Karen berharap agar Nusantara Regas untuk lebih meluaskan ranah bisnis yang tidak hanya sebatas dengan pihak PLN semata. “Kita boleh saja menjual gas ke pihak swasta oleh karena itu jangan terpaku di PLN saja tetapi bagaimana cara kita membangun bisnis dengan pihak lain,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Hendra Jaya mengungkapkan bahwa ditahun 2012 merupakan momentum penting bagi Nusantara Regas yang ditandai dengan Sail Away & Naming Floating Storage Regasification Unit (FSRU) pada 14 April 2012, pengiriman LNG ke FSRU di Teluk Jakarta pada 25 April 2012, melakukan kegiatan operasional regasifikasi dan distribusi gas pada bulan Mei dan diresmikannya FSRU oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono pada 6 Desember 2012 lalu.
Untuk itulah Hendra Jaya mengatakan pentingnya sebuah fondasi bagi tata kelola perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan keadilan dalam menjalankan segala aktifitas bisnis.
Upaya mengoptimalkan Nusantara Regas menjadi perusahaan kelas dunia di bidang penyediaan gas bumi, Karen menyarankan agar Nusantara Regas perlu melakukan upaya benchmark bagaimana pengelolaan FSRU untuk di Indonesia terutama untuk melayani kebutuhan listrik.
Sebelum dilangsungkan penandantanganan, segenap insan Nusantara Regas dibekali sosialisasi GCG terkait konsep dan model implementasi yang dipaparkan oleh praktasi bumn dan konsultan senior governance,risk, and strategy (GRIS), Johny Sudharmono.
Dalam kesempatan tersebut Johny menyampaikan bahwa pengelolaan corporate governance dilakukan melalui tiga tahap yaitu pemahaman tentang GCG, konsolidasi manusia dan sistem yaitu adanya komitmen penerapan GCG di seluruh jajaran pimpinan dan karyawan, serta melakukan perbaikan yang terus menerus.
“Karena kunci keberhasilan penerapan GCG di perusahaan terletak pada seberapa jauh nilai-nilai yang ditanamkan oleh pemegang saham, komisaris dan direksi, menjadi daya dorong yang kuat bagi seluruh anggota organisasi,” kata Johny.