Open Minded dan Sinergi Antar Generasi Kunci Keberhasilan Transformasi Digital  

JAKARTA - Pertamina Digital Community (PDC) kembali mengadakan sharing session dengan  change agent digital dalam  acara PDC Hangout dengan mengundang Aurellio Kaunang sebagai pembicara di Kantorkuu Coworking Space, Jakarta, pada (30/10/2018). Tema besar yang diangkat ialah mengenai disruption.

"Tiga generasi yang ada di sebuah perusahaan ada tiga, yaitu generasi Baby Boomers, Generasi X, dan generasi milenial di bawah usia 35 tahun. Saat ini di Pertamina generasi milenial yang memiliki porsi paling besar dan penentu sebuah perusahaan untuk lebih maju lagi,” jelas Aurellio.

Menurut Aurellio, setiap generasi memiliki karakteristik masing-masing. Generasi baby boomers yang lebih detail, mengerti peraturan, dengan orientasi kualitas. Kemudian generasi X, pandai beradaptasi, informal, dan bekerja baik dalam tim. Sementara generasi milenial ciri khasnya ialah pandai, orientasi pada teknologi, dan unik.

“Pertanyaannya, bagaimana menyatukan tiga generasi berbeda dalam perusahaan untuk sebuah transformasi digital?” tanya Aurellio  retoris.

Aurellio menegaskan, sinergi antar generasi bisa dilakukan  dimulai dari mindset diri sendiri untuk mau bekerja sama. Bagi generasi milenial  yang ingin mengimplementasikan ide-idenya, ajaklah generasi X saat menyampaikan ide tersebut pada generasi baby boomers yang saat ini berada di level top manajemen.  “Komunikasi perubahan seperti ini tidak cukup hanya satu kali melainkan harus berkali-kali dan berkesinambungan,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu,  Vice President People Management Pertamina Gustini Raswati juga mengisi sharing diskusi. "Hal yang paling mendasar dari sebuah transformasi digital ialah dimulai dari diri sendiri. Kita juga harus paham kapan teknologi akan dipakai, mana yang akan dipakai, dan bagaimana. Karena tidak semua teknologi cocok dengan kita,” tutur Gustini.

Gustini juga memaparkan hal-hal mendasar untuk membuat program transformasi digital. "Selain ide, target juga penting untuk dipikirkan. Buatlah program untuk seluruh level,” sarannya.

Ia juga menggarisbawahi, ada empat tipe individu dalam menyikapi perubahan. Pertama, ketika melihat role model orang tersebut langsung bisa berubah. Kedua, orang berubah karena harus dikasih tahu dulu alasannya. Model orang ketiga, ketika diberi ilmu baru berubah. Terakhir, harus diberi regulasi atau peraturan dari perusahaan baru mau berubah.

“Jadi, jika Anda membuat program, tolong pikirkan 4 model orang ini juga,” imbuh Gustini.

Salah satu peserta, Gayuh Mustiko Jati dari fungsi Communication and Relation MOR 8 mengaku senang bisa bergabung dan mengikuti rangkaian PDC Hangout.  "Kami dapat banyak pengetahuan, masukan, dan materi mengenai transformasi digital. Pembicaranya juga keren dan inspiratif. Sangat bermanfaat untuk bisnis Pertamina ke depan nya. Semoga kami generasi mileneal bisa menjadi agent of change untuk Pertamina,” tutupnya. *INDAH/ft. ADITYO

Share this post