JAKARTA - Rendahnya harga minyak mentah dunia menjadi tantangan bagi perusahaan di bidang bisnis hulu Migas untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Dampak turunnya harga minyak mentah tidak hanya dirasakan oleh perusahaan hulu migas, namun juga berimbas pada perusahaan-perusahaan penunjang yang bergerak di bidang barang dan jasa pengeboran dan produksi minyak, yaitu kelesuan aktivitas pengeboran akibat penghematan baik untuk investasi maupun operasi. Kondisi ini dialami oleh Petrochemical Trading, salah satu unit bisnis PT Pertamina (Pesero) yang bergerak dalam penyediaan produk Smooth Fluid sebagai salah satu komponen pembuatan lumpur pengeboran berbahan minyak (Oil Base Mud).
Dalam rangka melakukan identifikasi terhadap kondisi tersebut di atas, perlu adanya kolaborasi yang berkelanjutan antar pemangku kepentingan.Untuk itu, Vice President Petrochemical Trading Supriyanto Dwi Hutomo melakukan pertemuan dengan Kepala Divisi Survey & Pengeboran SKK Migas Ngatijan didampingi Kepala Dinas Realisasi Survei & Pemboran Pengembangan Dedi Suryadi, pada (19/10), di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Supriyanto menyampaikan apresiasi kepada SKK Migas yang telah mendukung penggunaan barang, jasa, dan SDM dalam negeri, untuk kegiatan eksplorasi dan produksi dimana produk Smooth Fluid-05 pada 7 Oktober 2015 telah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 51,06% dan telah digunakan di beberapa lapangan minyak KKKS di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Divisi Survey & Pengeboran, Ngatijan menyambut baik kunjungan Pertamina. Ia menyampaikan, apabila Smooth Fluid telah memiliki TKDN 51,06%, maka pada dasarnya produk tersebut wajib dipergunakan dalam kegiatan eksplorasi dan produksi. Namun, Ngatijan mengingatkan, beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Pertamina, di antaranya kontinuitas suplai, perbaikan kualitas, kemasan, dan informasi stok yang dapat menjadi acuan perusahaan migas.
“Dalam rangka meningkatkan efisiensi pengadaan barang dan jasa pada industri hulu migas, kami dan KKKS telah mengembangkan pangkalan data (database) penyedia jasa terintegrasi yang diberi nama Contractor Integrated Vendor Database (CIVD). Diharapkan produk Smooth Fluid Pertamina dapat terdaftar dalam sistem CIVD tersebut,” ujar Ngatijan.
Pada akhir kunjungan, Supriyanto berjanji untuk selalu menjalin komunikasi dan komitmen dalam mendukung kegiatan di sektor hulu migas.•PETROCHEMICAL TRADING