BOGOR – “Kita optimis dapat capai target itu. Untuk mencapai 2,2 juta boepd tersebut, kami harus meningkatkan produksi 4,5 kali lipat dalam jangka waktu 12 tahun dan para direksi harus super aktif untuk mengejar aspirasi ini,” tegas Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Muhamad Husen, dalam Workshop Media di Sentul, Bogor, Rabu (15/5).
Keseriusan Pertamina untuk mencapai target tersebut telah dibuktikan melalui anak usahanya yaitu PT Pertamina Hulu Energi ONWJ yang telah berhasil mencatat rekor produksi harian tertinggi pada penghujung bulan Maret lalu. PHE ONWJ berhasil memproduksi minyak sebesar 43.900 BOPD dan itu menjadi angka tertinggi sejak Pertamina menjadi operator blok ONWJ. “Ini menunjukkan keandalan Pertamina dalam mengoperasikan lapangan migas lepas pantai,”katanya.
Untuk mencapai target tersebut, SVP Upstream Planning and Operation Evaluation Pertamina, Djohardi Angga Kusuma mengatakan produksi hulu 2014-2018, diproyeksikan akan tumbuh sebesar 7 persen dengan beroperasinya beberapa proyek utama, total investasi yang dipersiapkan 2014-2018 sebesar 24 miliar dolar AS.
“Saat ini langkah strategis yang tengah dilakukan hulu dalam mencapai target 2014 adalah dengan mempercepat projectization eksplorasi dan monetisasi proyek, rencana kerja operasi harus menggunakan data akurat dan terkini untuk mendapatkan hasil produksi yang direncanakan, implementasi pengeboran harus sesuai dengan International Best Practice, menggulangi decline rate, produksi yang tinggi dan meningkatkan keandalan fasilitas produksi untuk mengurangi production loss,” ungkap Djohardi.
Sementara itu, terkait upaya mengambil alih blok yang akan habis masa kontraknya Husen menyatakan kesiapan Pertamina mengelola blok Mahakam. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Husen mengatakan wajar Pertamina meminta hak istimewa mengelola seratus persen. Terlebih sudah 50 tahun blok tersebut dikelola oleh asing. “Masa minta bekasnya saja susah banget sih,” katanya.
Bila nantinya Pertamina dibolehkan mengelola blok Mahakam, ia mengatakan Pertamina akan menggenjot produksinya. Terlebih dengan perkembangan teknologi yang makin maju. Meski demikian, hingga kini pemerintah belum memastikan pihak mana yang akan menggantikan pengelolaannya setelah kontrak tersebut berakhir.
Ekspansi Ke Luar Negeri
Terkait ekspansi ke luar negeri, Pertamina akan melanjutkan upaya akuisisi blok-blok migas diluar negeri yang diyakini dapat memperkuat kapabilitas dan daya saing pertamina sebagai perusahaan energi kelas dunia.
SVP Upstream Business Development pertamina, Denie S. Tampubulon mengatakan Pertamina memproyeksikan 70 persen akuisisi berasal dari aset-aset di luar negeri terutama di wilayah wilayah yang masih mempunyai cadangan besar.
Denie menambahkan pada akhir tahun 2013, Pertamina berhasil mengakuisisi aset di Aljazair dan Irak. Dari Aljazair Pertamina peroleh sekitar 23.000 bopd dan ditargetkan sebesar 25.000 bopd tahun ini. Di Irak, Pertamina memiliki hak partisipasi sebesar 10%, sedangkan produksi lapangannya ditargetkan akan meningkat dari 400.000 bopd tahun ini menjadi 1,6 juta bopd pada 2020,” ungkapnya.• Irli/DSU