Optimisme Studi Potensi 6 BBO Speculative Resources di Indonesia Bagian Barat

Optimisme Studi Potensi 6 BBO Speculative Resources di Indonesia Bagian Barat

Pertamina _Studi _6ppoJAKARTA - Upstream Technology Center (UTC) Direktorat Hulu mengadakan workshop sebuah studi dengan judul Integrated Regional Study of Sumatera And Its Impact for Future Exploration In Pre-Tertiary Basement & Paleogene Syn-Rift: 6 BBO Speculative Resources di Ruang Pertamax Lt. 21 pada Senin (30/11). Workshop yang merupakan kolaborasi studi antara UTC, Pertamina EP, Pertamina Hulu Energi, dan dengan LAPI ITB ini, merupakan sebuah studi penelitian selama satu tahun sejak Januari 2015 yang menemukan adanya sumber minyak spekulatif se­banyak enam miliar barel oil di Indonesia bagian barat.

 

Dibuka oleh Senior Vice President Development & Technology Pertamina Amran Anwar, acara yang dihadiri oleh Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam ini diikuti oleh puluhan G&G (geologist dan geophysicist) di lingkungan Pertamina dan anak perusahaan. Pe­maparan workshop diisi de­ngan berbagai studi yang di­sampaikan oleh beberapa pembicara seperti Senior Vice President Exploration Pertamina Doddy Priambodo, Peneliti LAPI ITB Benyamin Sapiie, Direktur Eksplorasi PHE Rudy Ryacudu, dan Tim Geologist UTC Pertamina.

 

Selain membahas me­ngenai penemuan sumber spekulatif enam miliar barel minyak, workshop juga diisi dengan berbagai pembahasan mengenai the next exploration in Pertamina menggunakan batuan hidrokarbon berumur mesozoik, explorasi minyak di lapisan Pre-Tretiary Basement & Paleogene Syn-Rift, dan lain sebagainya.

 

Sebagai explorationist, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, Pertamina berharap eks­plorasi dapat menemukan lapangan sumber minyak dengan prospective resources yang lebih besar. Ia mengatakan dirinya akan memilih sumber minyak yang besar walau berisiko besar dibanding dengan sumber resources yang kecil. Ia juga mengatakan bahwa harapan ditemukannya sumber minyak akan selalu ada selama  geologist dan geophysicist terus berpikir. “Selama ka­wan-kawan explorationist masih berpikir, kemungkinan kita untuk menemukan pros­pek-prospek yang baru yang nantinya kita bisa ambil se­bagai cadangan baru, terus terbuka. Tapi kalau itu tidak kita lakukan, pasti tidak akan ketemu,” papar Alam, sapaan akrab Direktur Hulu.

 

Syamsu Alam juga meng­ingatkan para explorationist untuk terus berupaya dalam mening­katkan eksplorasi, mengingat Pertamina sudah lama tidak menemukan sumber minyak yang be­sar. Sementara terkait pene­muan studi antara UTC, PEP, PHE, dan LAPI ITB mengenai sumber potensial 6 Billion Barrel Oil (BBO) untuk cadangan tahun 2016, Syamsu berharap ada salah satu yang besar untuk dilakukan pengeboran. “Saya Amini saja ini, dan memang kalau ada, akan saya bor salah satunya, kasih saja ke saya satu. Mudah-mudahan ini memang betul,” pungkas Alam.

 

Sementara Senior Vice President Exploration Per­tamina Doddy Priambodo mengatakan, menurut studi­nya memang saat ini ada potensi yang muncul dari ba­tuan hidrokarbon dari zaman mesozoik. Ia berharap temuan ini, dapat mengganti produksi dan menjadi re­sourses ca­dangan sumber minyak baru dengan keluarnya minyak mesozoik. “Untuk batuan-batuan yang berumur tersier atau yang berumur 60 juta tahun atau lebih muda itu semakin sedikit, sehingga kita harus mencari prospek eksplorasi dari lapisan batuan yang umurnya lebih tua, bisa antar 60 sampai 150 juta atau bahkan 200 juta tahun yang lalu,” ucap Doddy.

 

Selain itu Doddy ju­ga menekankan, geologist dan geophysicist memang harus memiliki optimisme namun juga harus menghitung risiko yang ada. Ia mengatakan, dalam melakukan eksplorasi minyak, geologist haruslah optimis dan percaya bahwa memang ada sumber minyak di Indonesia karena menurut fakta memang banyak lokasi yang dikira tidak keluar namun ternyata justru mengeluarkan minyak. “Sebagai insan eks­plorasi, ya optimis boleh. Na­mun, risiko harus kita hitung,” ucap Doddy.

 

Sebagai pusat riset dan teknologi, UTC diharapkan mampu berperan sebagai pem­beri solusi dengan tero­bosan-terobosan baru yang sifatnya masif di bidang tek­nologi sehingga dapat  mendongkrak performance bisnis Pertamina dan secara signifikan membantu dalam penemuansumber minyak baru Pertamina.•Starfy

Share this post