PALU – Setelah mengarungi lautan selama lebih dari 30 jam dari Makassar, akhirnya tim Pertamina MOR VII berhasil merapat di Pelabuhan Pantoloan, Palu, pada Selasa (2/10/2018). Region Manager Marine VII Aditya Setyawan bersama 15 pekerja lainnya ditugaskan untuk fokus melakukan perbaikan ke Terminal BBM Donggala yang mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9/2018).
“Kami bersama tim SND dan HSSE dengan total 18 pekerja difokuskan untuk melakukan perbaikan infrastruktur yang ada di Terminal BBM Donggala,” ujarnya sesaat sebelum keluar dari KRI Makassar.
Ia menjelaskan, di TBBM Donggala terdapat 12 storage tank dengan tiga di antaranya yang mengalami pergeseran sejauh 25-100 cm akibat gempa dan tsunami di wilayah tersebut.
“Rencananya kami di sini selama satu hingga dua minggu untuk melakukan perbaikan sarana dan fasilitas TBBM Donggala. Target utamanya adalah perbaikan jetty, dermaga, dan storage tank serta infrastruktur pendukung lainnya sehingga TBBM Donggala dapat beroperasi normal kembali,” imbuhnya.
Sebagai langkah awal, Aditya memaparkan, timnya akan melakukan penyedotan produk BBM yang ada di storage tank dengan cara manual karena sarana untuk memompa produk BBM ke mobil tangki tidak berfungsi.
“Kami akan memompa secara manual dengan sistem gravitasi. Yaitu membuka sistem drain yang ada di bottom loader agar produk BBM dapat kita alirkan ke mobil tangki. Yang terpenting, BBM dalam storage tank dapat didistribusikan kepada masyarakat Donggala, Palu, dan sekitarnya,” pungkas Aditya.
Seperti diberitakan sebelumnya, meski mengalami kerusakan pada sarana fasilitas distribusi akibat bencana gempa dan tsunami, Terminal BBM Donggala tetap berupaya menyalurkan BBM. Adapun BBM yang disalurkan yakni Premium, Pertalite, Pertamax, Solar dan Avtur.•HARI/RO