Jakarta – Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan Pertamina siap memasok Elpiji 3 kg guna mengantisipasi kelangkaan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia. “Kalau ada informasi kekurangan pasokan, ya kita akan segera memenuhinya dengan operasi pasar,” kata Dwi usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (24/2).
Dwi menuturkan, Pertamina telah bekerja sesuai dengan penugasan dari pemerintah dan akan menjaga pasokan di pasar dengan terus menjaga pengiriman atau suplai. Bahkan hasil monitoring pendistribusian melalui SIMOL3K (Sistem Monitoring Distribusi Elpiji 3 Kg), distribusi Elpiji 3 kg dari Pertamina ke Agen dan Pangkalan berjalan normal dan tidak ada kendala pasokan.
Untuk memastikan keamanan pasokan, Pertamina mendistribusikan Elpiji 3 kg di sejumlah SPBU agar masyarakat mudah menjangkaunya, serta menggelar operasi pasar di beberapa wilayah sebagai tindak lanjut dari keluhan masyarakat yang mengalami kesulitan memperoleh Elpiji bersubsidi tersebut.
Hal yang sama juga ditegaskan Menteri ESDM Sudirman Said dalam konferensi pers di SKK Migas, pada (26/2). Ia memastikan, pemerintah tidak akan menaikkan harga Elpiji bersubsidi 3 kg dan meminta masyarakat tidak membeli Elpiji jenis ini secara berlebihan.
Pertamina memang telah menggelontorkan pasokan Elpiji 3 kg di daerah-daerah yang diberitakan terjadi kelangkaan. Tapi, kenyataannya mereka menemukan fakta ada kejanggalan di isu kelangkaan elpiji.
Seperti diketahui, hasil operasi pasar di sejumlah titik yang disinyalir mengalami kekurangan pasokan, khususnya di wilayah Marketing Operation Region III yang berada di sekitar areal Jawa Bagian Barat pada Rabu (25/2), penyerapannya hanya sekitar 10 persen. Seperti operasi pasar di Kampung Pasir Angin, Citeureup Bogor, dari operasi pasar 100 tabung, hanya 10 tabung yang terserap. Hal serupa juga terjadi di operasi pasar di Jalan Raya Villa Bekasi, Jejalen Jaya Kecamatan Tambun Utara, Bekasi dari 560 tabung operasi pasar, terserap 60 tabung, demikian juga di beberapa titik lainnya.
“Kalau memang langka, truk kami pasti diserbu. Bawa 400 tabung, tapi yang laku hanya 40-50 tabung,” kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang.
Selain itu, pihaknya juga mengevaluasi distribusi Elpiji 3 kg di pangkalan dan di agen. Mereka menemukan bahwa ada permainan yang terjadi. “Ternyata memang ada yang menimbun dan menaikkan harga Elpiji 3 kg,” katanya.
Karena itu, pihaknya mencabut kerja sama usaha--pemutusan hubungan usaha (PHU) dengan 10 pangkalan Elpiji 3 kg di Jabodetabek, yaitu 6 pangkalan di Bogor dan 4 di Jakarta. Untuk agen, Pertamina memberikan surat peringatan kepada enam agen yang diduga juga ikut bermain.
Hal tersebut mendapat apresiasi dari Sudirman Said. “Bagus, yang melanggar langsung ditindak,” katanya. Sebagai langkah pengawasan distribusi Elpiji 3Kg di luar Agen dan Pangkalan resmi, Pertamina bekerja sama dengan Pemda, Hiswana dan pihak Kepolisian sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No.26/2009 bahwa pengawasan di luar agen dan pangkalan merupakan tanggung jawab bersama.•MORIII/DSU/SAHRUL