JAKARTA - PT Patra Badak Arun Solusi (PBAS)terus melakukan terobosan sekaligus memperkenalkan keberadaannya dan bisnisnya. Tidak hanya di internal Pertamina, PBAS pun menjalin kerja sama dengan Badan Pendidikan & Latihan Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral. Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Kepala Badan Diklat ESDM Djadjang Sukarna dan Direktur Utama PBAS Nanang S. Untung, pada Jumat (22/8). Kerja sama akan difokuskan pada sumber daya manusia di bidang energi dan sumber daya mineral.
Penandatanganan nota dihadiri jajaran eselon 2 Badan Diklat ESDM, dan direksi PBAS. Kepala Badan Diklat ESDM Djadjang Sukarna mengatakan, PBAS bukan hanya merupakan aset penting Pertamina, tetapi juga untuk Indonesia. “Salah satu yang harus dikerjakan di sektor energi adalah meningkatkan eksplorasi dan produksi migas. Artinya, tidak hanya sarana dan prasarana yang kita butuhkan, tetapi juga sumber daya manusia,” kata Djajang. “Oleh karena itu menjadi penting bagi kami untuk menyiapkan sumber daya manusianya.”
Badan Diklat ESDM akan menyiapkan pelatihan dasarnya, sementara PBAS akan mengisi skill di tingkat advance-nya. “Dengan kerja sama ini, diharapkan kita bisa mentransfer dengan cepat apa yang dibutuhkan dunia industri dengan kapasitas yang kami miliki,” ujarnya.
Sementara Nanang Untung juga berpendapat, kerja sama dengan Badan diklat ESDM ini strategis. “Kita memang sudah harus beralih dari bisnis mengandalkan natural resources seperti minyak dan gas yang akan habis, ke bisnis human resources. Ini tidak akan ada habis-habisnya,” kata Nanang.
Di mata Nanang, Pertamina tetap menjadi prioritas. “Ini menjadi basis kita bahwa Pertamina menjadi tempat kita melatih dan menjadi referensi bahwa kita proven di Pertamina. Sehingga ketika kita berbisnis ke luar Pertamina, kita sudah kuat.”
Jika sudah kuat di Pertamina yang merupakan perusahaan kelas dunia, maka Nanang optimistis, bargaining position PBAS akan sangat kuat.• URIP