JAKARTA – PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) mengambil langkah strategis melalui delapan inisiatif dalam rangka meningkatkan kompetensi dan daya saing perusahaan sehingga memberikan revenue dan profit bagi perusahaan.
Delapan inisiatif tersebut yaitu Safety is Priority, Efficiency Troughout Organization, Warm Stack Status for Idle Assets, Revenue Optimization, Technology Development & Innovation for Uniqueness, Stakeholder Angagement, Building Effective Organization, dan Building Onternal Competencies.
Dari delapan inisiatif tersebut, terdapat enam inisiatif yang telah dilakukan di tahun sebelumnya dan inisiatif terbaru adalah Building Effective Organization dan Technology Development & Innovation for Uniqueness.
“Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, hal yang utama adalah bagaimana menurunkan cost danmenambah revenue. Ini adalah tugas kita semua. Safety menjadi inisiatif utama yang ada di urutan nomor 1 agar tidak mengalami kecelakaan kerja,” ujar Direktur Utama PDSI, Lelin Eprianto saat peresmian Program Inisiatif PDSI 2016 di Kantor Pusat PDSI, Rabu (6/4). Peluncuran dilanjutkan dengan penandatanganan Komitmen Bersama Direksi PDSI dan seluruh Vice Presiden PDSI dan pemberian reward untuk Tim Continuous Improvement Program (CIP) PDSI.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi PDSI Gandot Wediantoro menilai pentingnya keberadaan delapan inisiatif tersebut mengingat kondisi pasar di bisnis migas yang tengah menghadapi keterpurukan karena harga minyak dunia yang turun.
“Agar PDSI bisa terus bisa growth, program inisiatif menjadi acuan utama untuk beradaptasi terhadap kondisi pasar saat ini. Untuk mengurangi cost, kita lakukan efisiensi supaya lebih fleksibel dan kompetitif. Dari sisi marketing, kita menembus pasar-pasar di luar dari yang sekarang,” ujarnya.
Menurut Gandot, beberapa hal yang penting lagi, yaitu uniqueness untuk meningkatkan competitive advantages dari PDSI mengingat perusahaan drilling semakin banyak, daya saing di pasar pun semakin tinggi sehingga PDSI harus bisa mengimbangi kondisi tersebut.
“Kita berpikir untuk tetap untung. Karena itu, kita terus melakukan efisiensi dan pemasaran yang lebih agresif. Kita sudah mendapatkan banyak bekal pembelajaran untuk menghadapi tahun 2016 ini. Bekal inilah yang tertuang di seluruh inisiatif ini,” lanjut Gandot.•IRLI