Pelatihan Crew di atas Kapal dalam Menunjang Operasi Distribusi Pertamina

Pelatihan Crew di atas Kapal dalam Menunjang Operasi Distribusi Pertamina

JAKARTA - VLGC Pertamina Gas 2 merupakan bukti nyata upaya Pertamina menuju World Class Energy Company untuk mendukung pendistribusian energi ke seluruh negeri. VLGC ini tak hanya berperan sebagai LPG Carrier, namun juga berfungsi sebagai floating storage untuk kapal-kapal pengangkut yang lebih kecil serta  sebagai kapal untuk international trading.

 

Bagi Pertamina, tentu ini merupakan salah satu upaya peningkatan efisiensi biaya transportasi, terlebih lagi dengan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, efisiensi biaya transportasi menjadi faktor yang sangat penting di bisnis hilir migas. Sehingga dapat kita pahami bahwa VLGC merupakan faktor kunci yang penting dalam proses bisnis Pertamina.

 

Meskipun VLGC tersebut masih terbilang muda, na­mun tidak berarti minim pe­ngalaman dan prestasi, terbukti dari suksesnya program kerja lifting cargo ocean going VLGC Pertamina Gas 2 pengangkutan impor LPG dari Ruwais, Uni Emirat Arab secara berkala. Pelayaran yang ditempuh pun tak kalah menantang ketika VLGC tersebut harus menempuh pelayaran So­malia, yang merupakan sa­lah satu wilayah rawan pembajakan.

 

Rute pelayaran tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi rekan-rekan di kapal. Ka­rena, selain dituntut melakukan lifting cargo sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, mereka juga dihadapkan de­ngan operasional yang mengedepankan sisi safety dan standar operasional gas carrier kelas dunia.

 

Kunci sukses dalam mengamankan aset negara ini ditempuh dengan melak­sanakan pelatihan dan pen­jagaan anti pembajakan se­lama pelayaran. Di antaranya, penjagaan menggunakan dummy, roller drum, dan senjata jet air pada port quarter serta main deck.

 

Selain melaksanakan penjagaan anti pembajakan, kapal pun menunjukkan kon­sis­tensinya dalam menge­de­pankan keselamatan dalam bekerja. Hal ini ditempuh dengan melatih para personil agar dapat menguasai dan mengantisipasi kondisi darurat dalam menggunakan peralatan safety. Beberapa pelatihan tersebut, yaitu pe­latihan mengenai kese­lamatan di kamar mesin, pelatihan lifeboat, pelatihan penggunaan lifecraft, dan pelatihan keadaan darurat.

 

Selain itu, dukungan dari Management Shipping pun terus digulirkan demi keselamatan para crew serta suksesnya operasional kapal. Salah satu dukungan yang disampaikan manajemen adalah dengan mengadakan pelatihan secara online diatas kapal. Hal ini tentu merupakan suatu keuntungan bagi awak kapal agar dapat terus meng-update pengetahuan dan keterampilan awak kapal tidak hanya mengenai ope­rasional dan teknis da­lam bekerja tetapi juga me­ningkatkan upaya menjaga keselamatan tanpa harus menunggu sampai dengan sign off.•SHIPPING

Share this post