JAKARTA - Peran media massa dewasa ini memang tidak dapat dikesampingkan, mulai dari media mainstream seperti cetak, televisi, online hingga media sosial. Media massa yang terus berkembang seperti saat ini juga mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat. Seperti arus informasi yang lebih cepat tersebar hingga ke pelosok daerah di tanah air.
Namun, kemajuan media massa di Indonesia tak selamanya memberikan dampak positif. Bagi sebagian oknum, justru ada yang memanfaatkannya dengan cara ‘menjual nama’ suatu media demi meraup keuntungan demi kepentingan pribadi ataupun kelompok tertentu.
Guna menghadapi permasalahan itu, Pertamina menggelar sebuah acara bertajuk Sharing Session Public Speaking and Media Handling di Mercure Hotel Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2017). Hadir dalam kesempatan tersebut, Corporate Secretary Pertamina Syahrial Mukhtar, VP Corporate Communication Adiatma Sardjito beserta jajaran direksi, baik induk maupun anak perusahaan Pertamina.
Dalam sambutannya, Syahrial Mukhtar menuturkan tentang arti penting pelaksanaan kegiatan ini dalam dunia komunikasi. Selain mengajarkan tentang cara berbicara yang baik sesuai kaidah etika berkomunikasi, acara tersebut juga memberikan pembekalan kepada manajemen tentang pola menghadapi cecaran pertanyaan yang diajukan para pewarta.
“Mudah-mudahan acara ini memberikan manfaat yang besar bagi kita karena saat ini dunia komunikasi sudah tidak memiliki sekat. Informasi bisa menembus ruang dan waktu yang terkadang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Persepsi orang bisa dibangun dari sana (medsos). Karena itu, sharing session ini sangat penting bagi kita semua agar mampu memberikan informasi tertang bisnis Pertamina secara tepat ke media massa,” ungkap Syahrial.
Hal yang sama disampaikan VP Corporate Communication Adiatma Sardjito. Ia menuturkan, media sosial yang marak digunakan saat ini tidak hanya bermanfaat dalam bertukar informasi positif, tetapi juga menjadi sarana untuk menciptakan peluang bisnis baru.
“Sekarang dunia medsos digital. Semua baca (berita) di gadget. Ada juga peluang baru, seperti kita bisa beriklan menggunakan media social,” ujar Adiatma.
Sharing session menghadirkan tiga pembicara, di antaranya Rizal Mustari, Imam Wahyudi dan Riza Primadi. Ketiganya merupakan narasumber yang kompeten dalam bidang public speaking hingga media massa.
Acara tersebut dibagi ke dalam tigas sesi. Sesi pertama diisi oleh Imam Wahyudi yang berbicara tentang media massa di Indonesia. Sesi kedua diisi oleh Rizal Mustari yang membahas cara menghadapi cecaran para pewarta berita. Sedangkan sesi ketiga merupakan evaluasi dari dua sesi sebelumnya dengan pembicara Riza Primadi.•SEPTIAN