Pelita Air Service Utamakan Safety dalam Pengembangan Bisnisnya

Pelita Air Service Utamakan Safety dalam Pengembangan Bisnisnya

PAS_SafetyPONDOK CABE - Sebagai salah satu anak perusahaan Per­ta­mina yang bergerak di bidang transportasi udara, aircraft charter dan regular air services, PT. Pelita Air Service (PAS) selalu mengutamakan safety dalam pengembangan bisnisnya. 

 

Hal tersebut ditegaskan President Director PT. Pelita Air Service  (PAS) Dani Adria­nanta, di Airborne Lounge Hang­gar Lapangan Terbang Pondok Cabe, pada (20/8).

 

Bersama dengan direksi baru lainnya, Dani berkomitmen untuk men­jamin produk yang diha­silkan memiliki standar keselamatan yang tinggi, serta melakukan pelayanan paripurna kepada seluruh pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.

 

“Dengan  meletakkan pon­dasi baru melalui peru­bahan visi  & misi,  corporate core values serta safety policy statement, kami ingin menjadikan PT PAS menjadi lebih baik,” tukasnya di ha­dapan insan pers.  Sebagaimana visi misi perusahaan yang selalu me­nitikberatkan pada as­pek keselamatan, maka Manajemen baru pun te­lah memperbarui Safety Policy Statement yang telah ditandatangani oleh Direktur Utama pada 15 Mei 2015 lalu.

 

“Keselamatan adalah prioritas pertama kami dalam seluruh aktivitas PT PAS. Perusahaan kami berkomitmen untuk mengimplementasikan, mengembangkan, dan secara terus menerus meningkatkan, mengoperasikan sistem manajemen dan prosesnya, untuk meyakinkan bahwa seluruh aktivitas kami ber­pegang pada tingkat kinerja keselamatan tertinggi  dan bahkan melampaui per­sya­ratan yang telah ditetapkan oleh regulator,” tegas Dani.

 

Untuk itu,  seluruh ma­na­jemen dan pekerja ber­tanggung jawab untuk menjalankan tingkat tertinggi dari kinerja  keselamatan. “Kami terus menerus me­lakukan peningkatan pada area Safety, Quality, Security, dan Environment personil, fasilitas, dan perlengkapan ketika menyampaikan pe­layanan,” ujarnya.

 

Selain itu, Dani men­jelaskan, pihaknya juga me­la­kukan restrukturisasi di bidang keuangan untuk mendapatkan biaya produksi yang lebih kompetitif  dengan biaya yang wajar demi memenangkan kompetisi pasar.  “Antara lain, melakukan renegosiasi dengan vendor-vendor, seperti lembaga pembiayaan, lessor pesawat, asuransi, serta vendor dalam dan luar negeri,” tukas pria berkacamata tersebut.

 

Dani juga mengungkap­kan, pihaknya melakukan sentralisasi aktivitas ma­na­je­men di Lapangan Terbang Pondok Cabe. “Selain itu, juga dilakukan pengem­bangan Lapangan Terbang Pondok Cabe sebagai bandara umum,     menjadi base operation dari penerbangan migas, mendukung operasional pe­nerbangan komersial de­ngan jenis pesawat propeller (pesawat ATR), serta mem­fasilitasi kebutuhan storage/penyimpanan pesawat-pe­sawat jet eksekutif dan he­likopter yang dimiliki pero­rangan dan korporasi,” papar­nya panjang lebar.

 

Dani juga menjelaskan tentang pengembangan anak peru­sahaan PT PAS, PT Indopelita Aircraft Services (PT IAS). Yaitu, meningkatkan kapabilitas MRO untuk jenis pesawat ATR series.

 

Menurut Dani, pe­ning­katan populasi pe­sawat jenis ATR ber­dam­pak pada peningkatan kebutuhan akan maintenance, yang saat ini perbaikan pesawat dilakukan di luar negeri. “Peluang ter­­sebut di­manfaatkan se­baik-baiknya oleh PT IAS dengan meningkatkan ka­pabilitasnya untuk dapat melakukan per­baikan jenis pesawat ter­sebut. Sehingga dapat me­ningkatkan pendapatan PT IAS, yang juga berdampak pada peningkatan kinerja per­seroan,” ujarnya.

 

PT IAS juga telah memiliki kapabilitas untuk perbaikan mesin-mesin pada industri ma­nufaktur, khususnya ke­butuhan terhadap main­tenance, repair, dan overhaul pada mesin industrial turbin serta melakukan investasi guna meningkatkan kapa­sitas overhaul.•PAS

Share this post