JAKARTA – Pertamina kembali bersinergi dengan BUMN lain. Kali ini Pertamina akan menyuntikkan pelumas untuk 10 kapal PT Pelni. Kerja sama tersebut diwujudkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya dengan Direktur Utama PT Pelni Jussabella Sahea pada (5/4), di Jakarta.
Menurut Hanung, proses kerja sama hingga tercapai kata sepakat ini memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Penyesuaian dan penjajakan dari berbagai aspek menjadi perjalanan spesial dari sebuah perjanjian kedua BUMN ini.
“Kami memberikan jaminan kepada Pelni bahwa pelumas Pertamina akan memberikan keuntungan yang signifikan baik dalam konteks harga ataupun dalam technical service. Kami juga membuka kritik dan saran agar kami bisa meningkatkan kualitas pelayanan kami. Pelni sudah percaya menggunakan produk Pertamina. Semoga ini dapat menjadi benefit bagi kedua belah pihak,” ujar Hanung.
Sementara Jussabella Sahea mengakui, proses penjajakan yang panjang karena Pelni sudah terbiasa menggunakan pelumas yang lama dan tidak mau mengambil risiko dengan mengganti pelumasnya. “Perjuangan Pertamina masuk Pelni memang panjang. Tapi setelah ada komunikasi intens yang menguntungkan kedua belah pihak, akhirnya kerja sama ini disepakati,” jelas Sahea.
Pihaknya semakin yakin setelah uji coba menggunakan pelumas Pertamina yang ternyata bekerja dengan baik tanpa menimbulkan kerusakan mesin. “Sebetulnya sudah dicoba di kapal Pelni, dan setelah dicek mesin dalam keadaan baik. Saya rasa tidak ada alasan lagi untuk tidak menggunakan pelumas Pertamina. Mudah-mudahan di 10 kapal ini nantinya tidak ada halangan, sehingga bisa bertambah jumlah kapalnya,” tutur Sahea.
Untuk pengisian awal pada 10 kapal Pelni akan dilakukan dua tahap. Tahap awal initial filling akan mengisi sekitar 50.000 – 100.000 liter yang diperkirakan memakan biaya Rp 20 miliar. Kemudian pada tahap kedua tahap topping up pada 10 kapal diperkirakan 30.000 liter. (AHP)