Pemerintah Tetapkan Perusahaan Pengelola PLB

Pemerintah Tetapkan Perusahaan Pengelola PLB

14-PDSIJakarta - Sejak Maret 2016, melalui Kementerian Ke­uangan, pemerintah melun­curkan fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB).  PLB dianggap positif oleh Bank Dunia karena mendukung proses distribusi logistik yang murah dan efisien, men­dukung pertumbuhan in­dustri dalam negeri, serta men­jadikan Indonesia sebagai hub logistik di kawasan Asia Pasifik.

 

Hal ini dinyatakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada acara Jakarta International Logistics Summit and Expo (JILSE) 2016, sebagai rangkaian event Indonesia Transport Supply Chain and Logistics 2016, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, (19-21/10). Sri Mulyani mengatakan, ke­bijakan Ke­menterian Keuangan dapat diaplikasikan dalam bentuk instrumen fiskal demi ter­wujudnya hub logistik.

 

“Pemerintah mendorong pertumbuhan jumlah Pusat Lo­gistik Berikat, peningkatan volume barang yang ditimbun di Pusat Logistik Berikat, pertumbuhan pemasok luar negeri yang menyimpan ba­rang di Pusat Logistik Berikat, dan optimalisasi pencapaian tujuan Pusat Logistik Berikat  (PLB) sebagai hub logistik di Asia Pasifik,” kata Sri Mulyani.

 

Pada kesempatan ter­sebut, secara resmi peme­rintah menunjuk  PDSI   dan Perta Arun Gas (PAG) bersama dengan 15 perusahaan lain­nya sebagai pengelola PLB. Menteri Keuangan  Sri Mulyani Indrawati didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyerahkan sertifikat yang merupakan bukti penunjukan secara resmi sebagai pengelola Pu­sat Logistik Berikat tersebut. Sertifikat diterima oleh Direktur Utama PDSI Lelin Eprianto dan Presiden Direktur Perta Arun Gas Teuku Khaidir, pada Kamis (19/10).  Dengan begitu PLB PDSI Pertamina Drilling yang berlokasi di Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang, Provinsi Banten resmi bero­perasi. Sedangkan PAG secara resmi menjadi satu-satunya pengelola PLB untuk produk LNG di Indonesia.

 

Bagi PDSI ini adalah peluang bisnis baru. Di tengah kelesuan harga minyak belakangan ini, pengadaan gudang multifungsi yang dapat digunakan untuk menampung atau menyimpan barang-barang ex impor maupun ekspor bisa menjadi andalan dan sebuah tero­bosan bagi penambahan pendapatan PDSI. PLB PDSI yang berada di areal Pondok Cabe Tangerang dapat di­manfaatkan oleh anak-anak perusahaan Pertamina yang memiliki hubungan de­­ngan PDSI, atau vendor yang berhubungan dengan PDSI dan anak perusahaan Pertamina lainnya. Anak perusahaan Pertamina lainnya dapat melakukan pengu­rangan biaya penyimpanan barang dan penghematan waktu proses pengadaan barang jika memanfaatkan PLB PDSI. Hal ini sejalan dengan pernyataan Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi. “PLB telah membuat biaya logistik menjadi lebih efisien karena pembayaran pajak bisa dibayar belakangan. Hasilnya, biaya timbun rata-rata di PLB lebih murah dibanding barang yang ditimbun di pelabuhan, dengan penghematan rata-rata 25 persen,” ujarnya. 

 

Sementara itu, Production Planning & Process Engi­neering PT Perta Arun Gas Surkani Manan menjelaskan, dengan disahkan PLB LNG ini,  PAG menaruh harapan besar dalam pemanfaatan aset yang saat ini idle berupa dua unit Tangki LNG di Kilang PAG Ex PTA yang berlokasi di Lhokseumawe Aceh Utara dengan total kapasitas LNG Storage  +/- 210.000 m3 (netto). “Nantinya akan difungsikan sebagai LNG Hub untuk perdagangan international (multi source LNG/customer) seperti peran yang selama ini dijalankan oleh Singapore LNG.  Di samping itu, diharapkan PLB LNG ini dapat berperan sebagai penyangga ketahanan energi nasional,” ujarnya.

 

Terkait kesiapan ope­rasional PLB LNG, PAG saat ini sedang menyelesaikan beberapa pekerjaan perbaikan Tangki termasuk penyediaan sarana IT/Inventory mana­gement system sesuai yang disyaratkan oleh Bea Cukai. Melalui PT Pertamina (Persero), beberapa pe­lang­gan potensial telah menyampaikan minat yang serius untuk menggunakan fasilitas LNG Hub ini dan telah melakukan site survey ke PAG Plant Site untuk mencapai ta­hapan yang lebih serius, yaitu kesepakatan /perjanjian penggunaan fasilitas LNG Hub.

 

PLB LNG Arun ditargetkan akan dioperasikan pada tahun 2017 dan menjadi penambah pendapatan bagi PAG. Penunjukan PAG sebagai Pengelola PLB LNG semakin melengkapi peran PAG sebagai penyedia jasa Regasifikasi LNG dan operator Gas Processing Plant yang bersumber dari gas lapangan Arun milik PHE NSO NSB.

 

Selama pameran JILSE tiga hari tersebut, PDSI dan PAG juga membuka stan bersama dengan perusahaan PLB dan perusahaan jasa logistik lainnya. Stand PAG banyak dikunjungi oleh peserta pameran yang tertarik mengenal lebih jauh dengan PLB produk LNG.Sedangkan stan PDSI digunakan menyosialisasikan layanan yang akan ditawarkan, seperti warehouse management, integrated logistic services, project logistic dan shore base management.

 

PLB PDSI ini lebih terfokus pada layanan dukungan industri energi migas, panas bumi, perlengkapan berat, perlengkapan rig, power generation, pertambangan dan lain-lain.•PDSI & PAG

Share this post