Singapura - Pemerintah mengundang investor asing untuk terlibat dalam pembangunan Proyek Kilang Minyak Greenfield di Bontang, Kalimantan Timur, pada Selasa (11/2). Penawaran tersebut dilakukan dalam market consultation di Singapura, yang dihadiri Wakil dari Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, Pertamina serta perwakilan dari 30 perusahaan minyak dan gas terkemuka serta industri regional Asia Pasifik, Timur Tengah dan lainnya.
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo menyatakan proyek kilang minyak itu akan berkontribusi terhadap kemandirian energi Indonesia dan menjadi standar dalam hal teknologi, efisiensi serta perkembangan ekonomi.
Hal senada juga disampaikan Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. “Proyek ini memperlihatkan adanya kesempatan investasi yang besar di Indonesia serta mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah,” katanya.
Tujuan pembangunan proyek kilang minyak yang berdiri di lahan seluas 500 hektare itu adalah untuk mencapai target pemerintah dalam mencapai kemandirian pasar domestik pada 2022. Saat ini Indonesia mengimpor 30 persen dari kebutuhan produk olahan dan volume impor diperkirakan akan terus bertambah apabila tidak dilakukan penambahan kapasitas kilang minyak domestik.
Proyek yang ditawarkan pada pasar merupakan skema dari Kerjasama Pemerintah dan Swasta atau Public Private Partnership di mana investor asing dan domestik dapat membangun serta mengoperasikan proyek tersebut untuk memenuhi kebutuhan pasar.Lokasi yang diusulkan sebagai tempat potensial untuk membangun kilang tersebut berdekatan dengan kawasan kilang LNG Bontang di Kalimantan Timur.•KEMENKEU