Pemutakhiran Sistem Manajemen Energi Pertamina

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mengadakan Workshop Sistem Manajemen Energi Pertamina untuk Mencapai Target NZE Nasional yang berlangsung selama dua hari, pada Senin dan Selasa, 27 dan 28 Mei 2024, di Jakarta. Acara yang dibuka oleh VP Sustainability Strategy, Suripno, ini turut mengundang Direktur Mitigasi Perubahan Iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Yulia Suryanti, dan Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Hendra Iswahyudi.

Memiliki tujuan untuk merancang sistem manajemen pengelolaan energi yang baik di seluruh subholding Pertamina group, acara ini diikuti oleh perwakilan Direktorat Logistik dan Infrastruktur, fungsi HSSE holding, dan seluruh perwakilan subholding.

Dalam kesempatan tersebut, Suripno menjelaskan, saat ini Pertamina sudah banyak melakukan kegiatan efisiensi energi yang bertujuan untuk mengakselerasi pencapaian dari ambisi perusahaan dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Upaya ini diharapkan dapat terintegrasi dengan baik terhadap program Cost Optimization yang dijalankan oleh Direktorat Logistik dan Infrastruktur Pertamina.

Hal ini juga dipertegas dalam materi yang disampaikan oleh Direktur Mitigasi Perubahan Iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Yulia Suryanti. Menurutnya, Indonesia memiliki target NZE pada 2060 atau lebih cepat yang tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC) sebagai bentuk pengejawantahan dari Paris Agreement.

"Sektor energi menjadi salah satu sektor prioritas yang disasar oleh Pemerintah Indonesia untuk bisa berkontribusi lebih besar dalam penurunan emisi, salah satunya melalui efisiensi energi," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Hendra Iswahyudi menyampaikan, jika saat ini pembahasan tentang kebijakan dan mekanisme insentif dari Pemerintah terhadap badan usaha atas upaya efisiensi energi menjadi salah satu pembahasan utama dan Pertamina dapat berperan aktif untuk bisa mengadvokasi upaya konservasi energi.

Kegiatan hari pertama workshop berfokus terhadap manajemen energi yang sudah dilakukan oleh seluruh subholding, termasuk tantangan yang terjadi dalam implementasinya. Melalui materi ini, diharapkan terjadi sharing knowledge dan harmonisasi program antara unit bisnis Pertamina.

Dengan kompleksitas rantai bisnis yang ada, tentunya diperlukan keselarasan yang baik untuk bisa menyusun sebuah sistem yang mampu beradaptasi terhadap tantangan bisnis Pertamina di masa depan.

Pada hari kedua, pembahasan berlanjut dengan diskusi aktif antara peserta yang hadir, lintas fungsi dan subholding untuk meluaskan cakrawala berpikir dalam usulan rancangan sistem manajemen energi. Dari hasil diskusi didapatkan bahwa deployment sistem manajemen energi yang baik, di antaranya memerlukan peran fungsi yang jelas di tatanan subholding, peningkatan kompetensi pekerja, sinkronisasi dengan program cost optimization yang dilakukan oleh Direktorat Logistik dan Infrastruktur dan Sustainability Budget Tagging (SBT) oleh Direktorat Keuangan, ruang lingkup yang jelas dalam pelaksanaan audit energi, serta pemantauan terhadap rekomendasi dari tiap unit operasi yang telah menjalankan audit energi.

Melalui acara ini, diharapkan adanya dorongan signifikan bagi Pertamina untuk bisa mengatur kegiatan pengelolaan energinya secara lebih baik untuk mendukung target NZE perusahaan dan target nasional dalam NDC maupun Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya tujuan nasional 13: Penanganan Perubahan Iklim.

Acara yang diinisiasi oleh Fungsi Sustainability Strategy ini juga berhasil memanifestasikan nilai-nilai AKHLAK dalam pekerjaan untuk kemanuan Pertamina, khususnya Kompeten, Kolaboratif, Harmonis, dan Adaptif.*SUSTAINABILITY STRATEGY

Share this post